Rabu, 23 November 2011

Buat apa bersedih bila ada enam ramuan penangkalnya :)

Penulis buku berjudul Al-Faraj ba'da Asy-Syiddah (Kemudahan Sesudah Kesulitan) menyebutkan dalam buku tersebut bahwa pernah ada seorang yang bijak mengalami suatu musibah. Teman-temannya pun datang menjenguknya sebagai ungkapan belasungkawa mereka atas musibah yang menimpanya. Si orang bijak itu berkata : "sesungguhnya aku tela mengetahui obat penawarnya, yang terdiri dari enam ramuan yang diracik menjadi satu." Mereka yang menjenguknya bertanya : "Apakah itu?" Ia menjawab :
Ramuan 1. Percaya kepada Allah
Ramuan 2. Keyakinanku adalah bahwa segala sesuatu yang ditaqdirkan pasti akan terjadi
Ramuan 3. Sabar adalah bekal yang terbaik bagi orang yang mengalami cobaan
Ramuan 4. Jika aku tidak sabar,tiada sesuatupun yang dapat kulakukan, karena keluhan tidak akan membantu diriku untuk mengatasinya.
Ramuan 5. Jika aku tidak sabar, bisa jadi keadaanku menjadi lebih buruk daripada yang kurasakan sekarang
Ramuan 6. Kuyakini bahwa dari satu waktu ke waktu yang lain pasti akan ada kemudahan.

Jangan bersedih
bila disakiti,diejek,dihina atau dianiaya

Jangan bersedih 
Lakukanlah hal-hal terpuji dengan menebar kebajikan kepada orang lain
Salah seorang yang dermawan memberikan pertolongan dan santunannya kepada seorang penyair yang mengalami musibah hingga terbebas dari kesulitannya. Si penyair membalasnya dengan pujian melalui bait-bait syair berikut :
Dia adalah seorang pemuda
yang ditaqdirkan baik oleh Allah sejak kecilnya
Diwajahnya tergambarkan pertanda kedermawanan
yang menghiasinya
Setelah dewasa
dan melihat kemuliaan yang sesungguhnya
ia memberikan santunannya
dan menebar kebaikannya yang berlimpah
seakan-akan bintang Tsurayya
bergantung pada dahinya
dan dilehernyaa bergantung bintang Syi'ra
Rembulan menghiasi wajahnya.
(Dikutip dari buku Laa Tahzan "Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni)

0 komentar:

Posting Komentar