Sabtu, 25 Maret 2017

Beautyzia And The Beast :)

Mari sejenak bernostalgia dengan kenangan
Sekali-kali menengok ke masalalu bukan berarti ingin kembali kok :)


Yeayy... finally nonton film Beauty and The Beast
***

Sejujurnya aku bukan orang yang fanatik terhadap film-film disney, hanya tahu dan sekedar nonton sekilas aja itupun nonton di televisi, tapi karena aku suka dengan hal-hal yang cantik, dan merasa diri menjadi seorang princess rasanya sayang aja kalo film ini dilewatkan, hahaha (abaikan kalimat terakhir).

Dan awalnya pun gak berniat untuk nonton, aku fikir yaa kurang lebih akan sama dengan versi animasinya, dan ternyata ceritanya memang sama (haha yaiyalah), cuma karena sudah terlanjur dekat dengan bioskop dan lagi males untuk berdiam diri di kost terus, yaa apasalahnya kan yaa menyempatkan untuk nonton, mumpung weekend dan mumpung ada temennya, kali ini alhamdulillah gak nonton sendirian kaya biasanya, jadi ketika mengekspresikan suatu hal dari apa yang ditonton ga aneh lagi, biasanya nangis sendirian, baper sendirian, hahaha ternyata nonton barengan itu terkadang lebih mengasyikan ketimbang nonton sendirian :) 

Film ini jelas sama dengan film animasinya hanya yang membedakan disini adalah pemeran Belle nya diperankan oleh manusia dan dia adalah Emma Watson, secara dia adalah wanita cantik yang aku suka sejak memerankan karakter Hermione di Film Harry Potter, tak ayal ketika nonton aku membayangkan jadi dia hahaha, wanita cantik, pemberani dan yang paling aku suka adalah dia teramat sayang kepada ayahnya :) Plotnya pun masih sama. Belle (Emma Watson) adalah gadis cantik kembang desa yang tak begitu disukai warga karena ia seorang kutu buku, kasian dia menjadi aneh dengan ketidakbiasaan yang sering dia lakukan. Tapi eitsss jangan salah, gak semua orang membencinya. Adalah Gaston (Luke Evans), seorang pria idaman wanita yang tak hanya suka tapi  juga terobsesi untuk menjadikan Belle sebagai istrinya. Rahang tangguh dan hidung mancung Gaston tak membuat Belle terpedaya. Untuk hal ini aku mengambil pelajaran bahwa untuk memenangkan hati seorang perempuan itu gak cukup modal tampang doang, emangnya dengan modal famous, keren, kaya bisa dengan gampang ngerebut hati perempuan? hati manusia gaada yang tahu, mungkin disini Gaston gak mendekatkan diri pada Yang Sebenar-benar memiliki hati manusia jadi jangan sesalkan kalau Belle gamau. Saranku pada Gaston dekati dulu Pemilik Hatinya baru nanti akan dikasih hati siapa yang di ridhoi olehNya, mudah bagiNya memberikan hati hambaNya pada ia yang sungguh-sungguh mendekat padaNya.  hahhaha (Gaston memang perlu belajar banyak) 

Dan yang aku paling suka adalah alur cerita ketika ayah Belle, Maurice (Kevin Kline) hilang di hutan, Belle menemukan bahwa sang ayah ternyata telah menjadi tawanan dari Beast dan dikurung di kastil di tengah hutan. Padahal ayah Belle dikurung gegara memetik mawar yang dipesan oleh Belle ketika ayahnya pulang dari bekerja. (lagi) disini aku belajar bahwa yang namanya ayah tidak akan pernah mengecewakan anaknya, selama dia masih bisa mengusahakan keinginan anaknya maka akan ia usahakan, apapun resiko yang akan dihadapi. Ah film cantik ini sempat bikin aku baper karena tiba-tiba kangen sama ayah :') 

Karena Belle tahu kondisi si ayah yang di kurung di kastil, maka Belle bersikeras menggantikan posisi sang ayah. Bukan rahasia lagi kalau Beast ternyata adalah seorang pangeran tampan (dalam wujud Dan Stevens) yang berubah menjadi makhluk buruk rupa gara-gara kutukan penyihir. Yeah, it's a classic Disney's plot device.

Satu-satunya yang bisa melenyapkan kutukan tersebut adalah cinta sejati, pastinya. Namun tak ada yang boleh memberitahu Belle bahwa kutukan akan menjadi permanen saat kelopak mawar terakhir yang disimpan di bagian barat istana gugur. Jadi para perabot yang terdiri dari lampu lilin Lumiere (Ewan McGregor), jam meja Cogsworth (Ian McKellen), teko Mrs Potts (Emma Thompson), lemari baju (Audra McDonald), piano (Stanley Tucci), dkk berusaha mencomblangi keduanya agar sang pangeran dan mereka bisa kembali menjadi manusia sebelum terlambat. 

Setelah googling, film ini ternyata di sutradarai oleh Bill Condon yang mana dia adalah bukan orang baru dalam hal film musikal. Ia juga tahu bagaimana cara untuk membuat penonton kagum dengan keindahan visual. Saat Belle menuruni tangga dengan gaun kuningnya yang menyilaukan untuk bersiap berdansa dengan Beast, mustahil mata kita tak berbinar-binar. Kamera dengan mulus mengikuti gerakan dansa Belle dan Beast yang luwes. Sejak adegan pembukanya yang menampilkan sekuens musikal yang masif, film ini memang sudah menunjukkan pesona visualnya. overall aku suka film ini.. berharap bisa menjadi Belle yang mencintai seseorang bukan karena fisik, tapi karena kebaikan hati orang tersebut, gak melihat dari rupa karena rupa bisa saja dipoles, gak melihat dari harta karena harta bisa dicari, ataupun gak melihat dari apa-apa yang ia miliki karena sesungguhnya apa yang dimiliki adalah hal yang fana. Belajar dari Belle, ridho orang tua untuk dipersatukan dengan orang yang dicinta adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi, barulah jika semua itu sudah dipenuhi, mari kita bangun istana kita bersama. #halah #ujungujungnyabaper hahaha abaikan.. --"

Yang jelas, jika yang belum nonton film ini, maka aku rekomendasikan untuk nonton, meskipun aku sendiri telat banget nontonnya haha.. Dari film ini banyak pelajaran yang bisa diambil :) dari skala 1-100 aku kasih nilai 87 untuk keseluruhan film ini :) Selamat menonton, selamat merasakan rasanya menjadi seorang princess :))) 

Jumat, 24 Maret 2017

Surat Cinta (?)

Allah ku serahkan segalanya, hidup dan matiku Engkau yang tahu
Pertemukan aku pada hambaMu, yang mencintai-Mu setulus hatinya
Hati tak bisa dipaksa
Jiwa berlabuh hanya untuk Engkau
...........
(Sigma - Sejuta Doa)

***

Karena malam ini aku lagi-lagi ditenggelamkan dengan rasa yang sulit untuk dirasa, rumit dideskripsikan, semakin difahami semakin gagal aku mencari arti.. ini rasa apa?

***

Senin, 13 Maret 2017

Surat Kecil Untuk Bunda

Bunda cinta jangan menangis
Doamu menyinariku
Lihat perjuangan diriku 
Cerminan dari cintamu yang indah

Kau sabar menyayangiku
Kau peluk kemarahanku
Bunda sayang tersenyumlah
Demi bunda cintaku
Ku kejar impianku

Atas nama cintamu
Kuakan meraih semua impian aku 
Untuk bahagiakanmu

Atas nama cintamu
Kuakan menjadi yang terbaikmu
Ku cinta padamu, Bunda

(Lintar -Bundaku)

Adalah Bunda, wanita tangguh yang telah melahirkan ku didunia ini, yang dari rahimnya aku dilahirkan, yang dari tiap tetesan air susunya aku mengenal kehidupan, dan dari letihnya aku perlahan merajut mimpi yang sedang coba untuk ku raih satu persatu.

Adalah Bunda yang hingga sekarang tidak pernah bosan selalu mendongengkan ku, ketika ku bergelayut dalam pelukannya untuk diceritakan mengapa bunda menginginkanku ada di dunia ini, mengapa bunda memintaku pada Ia Yang Maha Cinta, tentang bagaimana masa kecilku dulu, kapan pertama kali aku mulai bisa memanggil bunda, kapan aku pertama kali berjalan, bagaimana rewelnya aku ketika aku mulai banyak keinginan ini dan itu, dari semua cerita yang diceritakan, tidak ada cacat sedikitpun dari zia kecil, tidak ada dalam cerita itu betapa nakalnya aku, betapa rewelnya aku, betapa aku menyusahkan bagi bunda, TIDAK ADA! zia kecil di mata bunda begitu sempurna, seolah bunda ingin mengatakan bahwa setiap tangisanku adalah kebahagiaan baginya, setiap teriakanku dulu adalah semangat baginya, dan setiap kenakalanku dulu adalah energi baginya. Itu yang selalu aku dengar, yang aku yakini bahwa bunda teramat menyayangiku.

Adalah bunda orang yang menjadi madrasah pertamaku, jika saat ini aku sedang belajar untuk menjadi madrasah pertama bagi anakku kelak, sesungguhnya aku telah mengalaminya sendiri sedari dulu, teringat olehku ketika bunda mengajarkan ku membaca, membelikanku berbagai macam poster dari mulai poster A-I-U-E-O, A-Ba-Ta, nama-nama hewan, nama-nama buah2an, dan lainnya, bunda menyulap rumah lantai 2 menjadi sekolah buatku dan kakakku. Selama mengajariku, tidak pernah bunda membentakku, tidak pernah bunda menyubitku, seingatku bunda tak pernah menyentuh tubuhku dengan cubitan, pukulan, atau jenis kekerasan yang lainnya, yang ada hanya bunda selalu menyentuhku dengan usapan dan pelukan, begitu lembutnya bunda.

Adalah bunda yang dengan telaten memberikan pelayanan terbaik untuk anaknya, ga rela anaknya kelaparan sedikitpun bahkan hingga aku telah menginjak usia 23. bunda yang tidak pernah lelah menanyakan "udah makan nak?" , "udah minum susu milo?" , "hari ini udah makan berapa kali?", atau saking takut anaknya sakit, bunda masih selalu mengingatkan, "kalau keluar malam pakai jaket ya nak", "belajarnya jangan terlalu malam", "kalau habis mandi pakai minyak kayu putih ya nak",  sebegitu khawatirnya bunda ketika anaknya jauh dari jangkauan pengawasannya :".

Adalah bunda yang selalu mendukung mimpi-mimpiku, yang selalu sms bahkan nelfon ketika aku mengatakan, Bunda nzi lagi mau ujian, Bunda nzi lagi mau lomba, bunda nzi lagi mau pendadaran, dan segala ketakutanku yang lain, dengan tulus bunda mengatakan, "iya nak.. sewaktu nzi ujian bunda bacain surat kesukaan nzi, Al-Kahfi, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk yaa..." dan seketika itu ketakutanku hilang, sebegitu ajaibnya suara bunda mendamaikan kerisauanku kala itu.

Adalah bunda, wanita terhebat yang tidak pernah mau membuat anaknya khawatir, gamau membuat anaknya sedih dengan selalu mengatakan bunda gapapa kok nak, padahal aku tau bunda kenapa-kenapa.. semakin bunda mengatakan gapapa, semakin teiris rasa oleh ketakutan-ketakutan.

Adalah bunda yang tidak pernah meminta apapun pada anak-anaknya kecuali minta anaknya untuk tetap menjaga sholat. Sesederhana itu permintaan bunda.

dan sekarang usia bunda telah menginjak usia 62 tahun, bukan angka yang sedikit ya bundaa.. tidak ada kata yang dapat diutarakan selain semoga bunda semakin disayang Allah sebagaimana bunda sayang sama nzi, semoga bunda selalu dijaga oleh Allah sebagaimana bunda jaga nzi dari kecil hingga sekarang.

"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran"

Ah Rabb.. masih banyak mimpiku bersama bundaa.. bersama ayah.. izinkan hamba untuk menjadi alasan mereka tersenyum di hari tuanya. Jika syukur padaMu harus banyak diucapkan, maka untuk ini aku berterimakasih telah menghadirkan bunda dan ayah dalam episode kehidapanku di dunia ini. Sesungguhnya Engkau Maha Sebaik-baiknya Pemberi. Jaga bunda dan ayah ya Ya Rabb.. karena Engkau pun sebaik-baiknya Penjaga :))




Ayah - Bunda