(My Angels) : Semakin Berjarak Semakin Menguatkan Rasa

Hari-hari saat aku bersamamu sahabat

telah lama waktu yang kita lewati bersama

Kusadari masa itu, masa-masa terindah 

Dalam sukaku dalam dukaku engkau selalu ada

Sahabatku tercinta, terimalah laguku

Hadirmu selalu memberi bahagia

Semoga abadi persahabatan kita

ingatkah saat ku terpuruk disini

kau lah yang selalu disisiku

terimakasih telah menjadi bagian yang berarti

tuk persahabatan kita

edcoustic - sahabat

***

Ziah - Dina - Isma

Maaf jika tulisan ini diawali dengan foto close-up kita dengan gambar resolusi rendah, belum mengenal apa itu lipstik dengan berbagai merk dan bermacam-macam warna, apalagi mengenal natasha dan berbagai perawatan lainnya. Dina pun belum berbehel kaya sekarang, tapi tetep matanya gak berubah selalu sipit.😀 Isma pun demikian, meskipun sekilas tampak sama, tapi percayalah dia jauh lebih menjadi wanita sekarang. wqwq banyak yang berubah dan selalu akan berubah seiring waktu yang berputar, berjalan maju tanpa hiraukan siapapun yang tidak siap dengan perubahan. Hidup itu dinamis, akan selalu bergerak, meskipun kamu terkadang terjebak dalam kenangan yang ada. Sama halnya dengan aku, kini, ketika menuliskan ini aku sedang terjebak dalam kenangan itu, sesaat rindu akan masa dimana kita membahas hal receh yang dengan itu kita bisa tertawa kencang, sekencang-kencangnya, seolah permasalahan kita hanya seputar tugas, pretest - inhal - praktikum - postest, dan laporan. 

***

Yogyakarta, 5 Agustus 2011

Secara sah, aku terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Kampus yang tak pernah ada dalam benakku sebelumnya, maklum saat itu aku cuma mengenal satu kampus doaaang. ITB! gak ada kampus lain selain kampus berlambang gajah duduk itu, cuma itu, satu-satunya itu, hanya itu, dan harus itu. Begitulah keinginan terngotot aku, doa termaksa yang pernah aku panjatkan pada-Nya, dan yaa. Terimakasih Rabb untuk tidak mengabulkan doaku pada saat itu☺

Hari itu adalah hari dimana aku menginjakkan kaki sebagai mahasiswi baru dengan baju hitam putih, layaknya karyawan baru yang sedang training, akhwat wajib mengenakan rok dan yang paling menyebalkan harus berjilbab pula. hahaha (istigfar banyak-banyak untuk dumelan semasa itu). Menjadi satu-satunya mahasiswi baru dari SMA ku di pelosok Bandung sana, otomatis belum ada orang yang dikenal, bukannya mencari kenalan, (karena ga niat sih, ceritanya masih belum bisa berdamai dengan hati #halah) saat itu aku cuma bisa update status banyak-banyak di BBM isinya sudah sangat dipastikan dengan jelas, keluhan semua, kenapa aku harus berada di tempat seasing inii? . (aku masih secabe ituuu........)

dan seharian ituu, akuu masih belum punya teman....

sampai ada bocah kecil yang menyapaku duluan, nanya nama, asal darimana... bocah kecil dengan jilbab rabbani putihnya, sekilas ku perhatikan dan membandingkan denganku, aku aja segini masih sering dibilang bocah smp, apalagi anak ini... masih cocok jadi anak TK fikirku. dan ternyata seiring berjalan waktu ga cuma aku yang berfikiran seperti itu, teman-teman di Farmasi kelas C malah jauh lebih jahat, menganggapnya sebagai anak PAUD hahaha. dan bocah ini orang pertama yang membuat hidupku di kampus dan Jogja menjadi berwarna. finally aku punya teman bahkan ga hanya teman, lebih dari itu, dia my human diary, dari dia aku belajar banyak hal, apalagi kalau urusan menguatkan hati untuk istiqamah, anak ini juaranya. Dear Farahdina Chairani.... terimakasih untuk sapaannya pertama kali di hari itu....

Orang kedua setelah bocah kecil yang menyapaku, adalah Isma Fuaida, anak kurus dengan tinggi semampai ini mampu membuatku lebih mencair dengan keadaan, meskipun kurus tapi dia makannya banyak, hingga saat ini aku masih iri dengan dia yang tetap langsing tapi bisa makan apapun sesukanya. wqwq. dengan anak ini saat itu aku bisa terbuka (padaha orang baruu...), termasuk urusan asmara, ceritanya dulu kita sama-sama punya pacar, dan yess... ku punya teman sesama pejuang LDR (fikirku saat itu...) hahah meskipun saat ini, taulah yaa siapa pemenang dan patut diberi gelar pejuang sejati. Ismaaaaaa... yeaay hahaha, aku? jangan tanya aku, aku udah gugur di tengah jalan wqwq... (ngakak so hard) 😂

***

Dan...

Adalah Dina, bocah kecil yang selalu ngomel kalau dulu aku terbersit pengen lepas jilbab, selalu ngasih tausiah tanpa diminta, jangan main-main sama anak ini, ngelakuin hal yang melenceng sedikit aja dia langsung nyeroscos ngasih ayat 59 di surah Al-Ahzab atau ayat 31 di surah An-Nur. haha maklum aktivis rohis di SMA nya sih jadinya berasa punya sasaran untuk berdakwah... 😂

Adalah Dina, anak yang gak segan-segan banting pagar kostan ketika aku tercyduk keluar makan bareng cowok, sungguh. itu hal terhoror yang aku rasakan saat itu, bayangkannn..... banting pagar hingga pagarnya bergetar dan suaranya menggelegar, cuma bocah ini yang bisa melakukannya. Yang terbayang difikiranku saat itu, nanti pas masuk kostan berapa lama nih dia ceramahin aku...? Iya. cuma anak ini yang mampu berbuat demikian, dan saat ini aku kangen diperlakukan kaya gitu lagi :"" (bapernya mulaiii......)

Adalah Dina orang yang selalu ngetok kamar untuk sekedar cerita dengan gaya khasnya, selalu meracuni ketika ada drama korea terbaru.. eh jangan salah... muslimah kecil ini meskipun jilbaber... kalau tentang korea juaranya. dari mulai bahasa, tulisan, drama, running man, diaa ahlinya. dan aku selalu dicekokin hal demikian (-_-") sejak saat itulah aku mencintai lee min ho, dan selalu menganggap diriku sebagai yoona. seriously, ini pengaruh dari Dinaaa..... wqqw

Adalah Isma orang tersabar yang bisa ku ajak susah di awal pertama kuliah, inget banget dulu dia orang pertama yang ngajak aku jalan-jalan keliling Jogja naik TransJogja, maklum saat itu kita sama-sama belum dikasih motor, uang jajan masih pas-pasan, dari dia aku belajar hemat. eh tapi kayanya dulu hematnya keterlaluan banget, kenaikan harga 500,- di tempat makan favorit kita aja membuat kita membatalkan makan disitu. wqwq gak heran dulu, sebulan aku hanya bisa make uang paling banyak 500 ribuuuuu hahaha. dan yang paling kocak untuk diingat, adalah ketika jalan-jalan keliling jogja, pulang kesorean, utuk-utuk (sebutan untuk mobil yang jalannya kaya siput) ke daerah Kaliurang otomatis udah gak ada, saking hematnya, kita lebih memilih jalan kaki.... bagi yang tau jogja, mungkin bisa membayangkan, kita jalan dari UII Cik Ditiro - Terban - Luruuusss sampe Kaliurang KM 10 😂 kita lebih memilih jalan kaki, daripada memberhentikan taksi yang seliweran didepan kita. gimana ekspresi kita? awalnya masih senyum, ngobrol~ tapi setelah itu perlahan bibir mulai maju sekian senti, manyuunnn... (wqwq.. tante Isma.. maafkan aku saat itu😂)

dan cuma sama kalian aku naik motor boncengan bertiga, (maklum dulu yang baru dikasih motor cuma dinaa) jalan-jalan naik motor sampe km 11 aja udah seneng kebangetan. haha sesederhana itu bahagia bareng kalian dulu :"

Ah. kok ngetik tentang semua kenangan bareng kalian makin baper ya? :"

dan sekarang, meskipun kita sudah berjarak, semoga rasa itu masih tetap membekas tak luput termakan waktu.

Tante Dina... Tante Isma...

Yang sebentar lagi menggenapkan separuh agamanya, menjadi istri terbaik dan ibu terhebat (kelak), gak terasa waktu berlalu sebegitu cepatnya, tulisan mengenai perjanjian siapa yang nikah duluan diantara kita, benar-benar akan menjadi kenyataan, sesuai dengan urutan yang pernah kita sahkan. Aku nangis? jelas. Rasanya baru kemarin kita bercanda hal receh, kini... meskipun berbeda jalan, tapi kita masih bisa bercandaan kaya dulu kan ya? masih bisa cerita tentang apapun kann? :""

Tante Dina... Tante Isma...

Sahabat terbaik sepanjang masa, salam peluk dari jauh, aku cuma bisa bilang, aku KANGEN!

Bandung, 18 Oktober 2017

with love

Zia

Our Faceeee 😂😂😂

*semakin berjarak semakin menguatkan rasa

Doain aku segera merampungkan masalah tesis dan hati yaaak 😂😂😂