Please Think before You Speak. Dear ☺

Hai sahabat pena..
Manusia tak luput dari salah! Rite? Saat hati tak terkontrol, kadang apapun bisa saja diucapkan, tanpa memikirkan apa dampaknya, bagaimana perasaan orang lain, atau mungkin menimbulkan penyesalan yang terlambat. 

"hati-hati dengan lisan yang terucap, walau hati tak bermaksud | karena manusia tak bisa melihat isi hati, hanya mendengar yang tampak - Felix Siauw" 

Katakata yang menyadarkan diri dan perlu mengevaluasi setiap apa yang telah dijalani, mungkin tanpa sadar lisan sering mengucap sesuatu yang menyakitkan bagi diri sendiri, bagi orang lain, bagi orang disekitar, atau mungkin bagi orang-orang yang disayang. Rasa sesal akibat dampak yang terjadi tidak akan pernah terbayar.

Karena muslim yang paling baik adalah, “Seseorang yang membuat muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR Muslim). Mereka menjaga lisannya dari segala ucapan yang bisa menyakiti hati orang.

Tidak menghina. "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah segolongan kalian menghina golongan yang lain, boleh jadi (mereka yang dihina) lebih baik (dari yang menghina)" (QS. Al Hujurat 49:11).

Tidak su’udzon. Selalu husnudzan (berbaik sangka). “…jauhilah kebanyakan prasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (QS Al Hujurat: )

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam” (HR Bukhari Muslim). Bila bicara dan diam sama maslahatnya, maka sunnahnya adalah diam. Pembicaraan yang mubah bisa masuk dalam pembicaraan yang haram/dibenci”.

Imam Asy-Syafi’I berkata, "Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Jika maslahat bicaralah. Jika mudharat/ragu-ragu, diamlah. Manusia diberi dua telinga dan satu mulut supaya lebih banyak mendengar daripada bicara.

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali diam namun berpikir atau berbicara dengan ilmu.” Sufyan Ats-Tsauri.

Dan apabila sudah terlanjur, minta maaf lah, masalah dimaafkan tergantung pada dirinya, tugas kita hanya berusaha memperbaiki setiap apa yang telah dilakukan, memperbaiki hubungan hablumminannas dan berusaha menjadi insan yang jauh lebih baik lagi ☺

Hai sahabat pena..
Kita samasama perlu berkaca, apakah ucapannya kita membawa kebaikan atau justru lebih banyak mudharatnya? Kita juga samasama perlu untuk memanagemen hati lagi, agar hati yang tidak terkontrol dalam emosi yang berlebihan tak menguasai dan mempengaruhi langkah yang diambil kedepanya.

Hai sahabat pena..
Yuk samasama memperbaiki diri, karena insan yang baik sejatinya bukan yang tidak pernah salah, tapi ia yang senantiasa belajar dari kesalahannya. Tak ada kata terlambat untuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Termasuk kesalahan yang telah dilakukan baik dengan lisan ataupun perbuatan.

Untuk kata yang terucap, dan menyakiti. Dengan segala kerendahan hati, mohon dimaafkan. Salam ☺