Jumat, 17 November 2017

Tentang Menjadi Baik❤

Disela rintik hujan yang membasahi kota Bandung, diiringi gemuruh petir yang saling bersahutan, ada makna yang sedang ku coba selalu ku fahami dan kudalami definisinya, bahwa kata baik ternyata memiliki artian luas, memiliki makna tidak hanya sekedar yang tertulis didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , eh. di KBBI pun makna nya udah banyak sekali denk, hehe tetapi lebih dari itu ada makna yang selalu kuyakini dan mudah-mudahan akan selalu begitu, semoga Ia Yang Maha Cinta tetap menuntunku dan kita pada jalan untuk selalu membaikkan diri ☺



Menjadi baik bagiku adalah menjaga hubungan terbaik secara vertikal dan horizontal, secara hablumminallah dan hablumminannas. Titik.

Definisi singkat menurut versiku itu akan sangat panjang apabila dijabarkan, intinya begitu. wqwq (jika ingin menyampaikan intinya saja, maka tulisan ini berakhir di kalimat ini zii) haha. Tapi bukan itu poin yang ingin ku sampaikan, terlebih dengan menuliskan tentang ini, sejatinya aku sedang melenceng dari kebaikkan yang harus selalu tertanam dalam diri, sejatinya aku ingin mengajak diriku (lagi) kembali memperbaikki apa yang seharusnya diperbaiki, entah itu dari niat menjadi baik, kata kerja menjadi baik, dan kata sifat tentang baik. 

 ***
Ada rindu yang sulit didefinisi, rindu ini rindu apa yang terbersit saat sebagian besar waktuku tersita oleh kegiatan yang bersifat keduniaan, tentang hati yang selalu tertaut pada makhlukNya, dan tentang keraguan akan hal yang belum pasti kenyataannya. 

Ada hampa yang terasa saat kaki melangkah semakin jauh tetapi hati tertinggal di satu kalimat "Innallaha Ma'ana" tiada menyadari bahwa bukan Ia yang terasa jauh, tapi kita yang terlalu jauh meninggalkan, kita yang terlalu kencang berlari dan ketika tersandung lalu terjatuh, baru merasakan kalo ada cara yang salah dari cara kita melangkah, ada yang perlu dikoreksi ketika kita memulai berlari. 

Apakabar hablumminallah mu zi? 

Nyengir sendiri apabila ditanya pertanyaan seperti itu, masihkah ku mampu menjawab 'baik" pada Ia yang sering kuduakan (?) pada panggilan-panggilannya yang masih seringkali ku tunda, pada kode-kode melalui suatu peristiwa yang sering ku dapat tapi sengaja ku abaikan, seolah aku enggan untuk peka. 

Ada rasa kosong ketika memilih untuk bersikap tidak baik pada hubungan denganNya, bukan dengan disengaja tapi lebih sering karena tidak tersadari kemudian lambat laun menjadi kebiasaan. Sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menuntut hati untuk mencari sumbernya, bukankah pada hakikatnya hati akan mencari Dzat yang mampu mendamaikan dikala orang-orang disekitar perlahan mulai menjauh (?) bukan menjauh karena sengaja meninggalkan, tapi karena lagi-lagi pada hakikatnya tidak ada yang abadi di dunia ini, pertemuan akan menjumpai perpisahan, kehidupan akan dihampiri oleh kematian, hingga tersadar bahwa yang abadi hanyalah Ia yang menjadi sumber ketenangan itu. Al unsu Billah , I was made by You, and I was made for You .. ah Rabb.. masihkah boleh kedua tangan ini merayu padaMu ? bermesraan kembali dan membangun hubungan baik itu lagi (?) Engkau tidak bosankan mendengar rintihan tangis dari makhluk pendosa sepertiku (?) 

***

هَلْ جَزَاءُ اْلاِحْسَانِ اِلاَّ اْلاِحْسَانُ
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)" 55:60

Ayat indah ini menjadi hal pertama yang Ayah tanamkan dalam diriku sedari dulu, flashback pada tahun 2004, adalah tahun dimana aku merengek pada ayah untuk dibelikan sebuah mushhaf ber-resleting, bukan karena aku yang mencintai atau gemar membacanya tapi sesungguhnya karena ingin gegayaan, maklum Al-Quran ber-resleting saat itu adalah barang mewah yang gak semua anak di surau memiliki, dulu aku membayangkan akan keren jika sewaktu mengaji di surau aku membuka Al-Quran punyaku sendiri, berresleting pula. Tidak lagi memakai Al-Quran di surau yang telah usang, yang lembaran demi lembarannya telah lusuh dimakan usia. (Niat macam apa iniiii Rabb..... 😢) Lantas apa dengan merengek, ayah langsung mengabulkan permintaanku (?) jawabannya Tidak. padahal kalo aku menjadi orang tua (kelak), ketika anak meminta dibelikan suatu hal yang baik, maka mengapa ditidakkan (?) Tapi ternyata ayah memiliki caranya sendiri untuk mengajariku, ayah selalu tau cara menghadapiku, aku yang tidak akan bisa diajari dengan kalimat per kalimat yang dilontarkan dengan metode ceramah, karena pasti aku akan kabur, atau kutinggal tidur. Ayah begitu faham aku adalah anak yang bisa mengerti ketika aku memahami dengan caraku sendiri, dan dengan ini ayah memberikan syarat untukku bisa menghafal dan memahami arti ayat per ayat di surah ke-55, setelah itu setor hafalan, presentasi didepan ayah mengenai makna, dan apa yang bisa didapat dari surah tersebut. Merasa ini sebuah tantangan yang hadiahnya adalah keinginanku dikabulkan yang otomatis aku akan menjadi anak keren di surau, maka tantangan itu ku IYAkan. (semoga Ia memaafkan dan memaklumi niatku dulu....😢)

Singkat cerita, aku berhasil menghafalnya, dan otomatis aku harus presentasi didepan ayah, menceritakan makna ayat per ayat, seolah tidak ada ruh ketika aku membacanya, cepat... sangat cepat.. yang jelas aku sudah menjawab tantangan ayah, hingga pada akhirnya selesai ke 78 ayat tersebut kuceritakan didepan ayah, diakhiri dengan kalimat horee. Apa respon ayah? ayah cuma tersenyum meminta ku mengulang beberapa ayat, dan ketika itu baru ayah menjelaskan perlahan. Hingga terhenti pada ayat ke 60, ayah berpesan, "Mumpung sekarang masih kecil.. dari sekarang banyak-banyak berbuat baik ya nak, jadi orang baik itu gakan rugi, coba baca artinya, tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikkan (pula). Tuh, Allah udah janjiin kaya gitu, mudah-mudahan kalo kamu banyak berbuat baik, dengan kebaikanmu itu nanti bisa membawa kita berkumpul lagi di syurga Allah.." ..... anak sekecil itu meski terbata-bata dalam hal mengingat, namun hingga detik tulisan ini ditulis, aku masih sangat jelas mengingat kejadian itu, masih teringat jelas momen itu. dari sekian banyak nasihat ayah, nasihat tentang menjadi baik ini yang paling mengena.

Dan bahwa kenyataannya menjadi baik tidak semudah yang diucapkan, banyak hati yang perlu diluruskan, entah itu karena niat yang condong terhadap pujian atau karena hati yang terlalu pamrih ketika belajar menjadi baik.

Menjadi baik bagiku merupakan pembelajaran seumur hidup yang mana didalamnya kita belajar tentang ketulusan, keikhlasan dan kesabaran, bukan kah itu pelajaran tersusah yang ilmunya harus di pelajari dan dimaknai sepanjang hayat (?)

Udah, jadi baik aja dulu. karena tugas kita menjadi baik, selebihnya biarkan Ia yang memainkan peran. Bukankah dengan menjadi baik kita akan dapat ketenangan yang kita cari selama ini (?)

Lantas, apakabar hablumminannas mu zi?

Hubungan ini tak dapat teramu dengan mata pandirku, karena justru di hubungan ini banyak ujiannya, banyak rasa yang tak tergenggam, banyak sakit yang mengering tanpa obat, banyak luka yang mendalam, banyak kecewa yang tak terperi, banyak hati yang terabaikan, banyak senyum yang memudar, banyak tangis yang tak terbendung, banyak harap yang tak tersampaikan. dan jika itu yang melakukan aku (?) maka adakah kata yang lebih dapat mewakilkan selain kata maaf (?)

(Lagi) aku ingat pesan ayah, ketika ayah bilang, hubunganmu dengan Allah itu urusanmu saja denganNya, namun urusanmu dengan manusia maka harus terselesaikan didunia, jadi maksimalkan hubungan baikmu dengan sesama......, dan itu yang sedang ku pelajari ayah, meskipun kadang sulit ya? karena rasanya tidak mungkin menyenangkan semua orang, akan ada dan akan selalu ada orang yang hadir untuk menguji sudah sejauh mana ke-baik-an yang sudah ditanamkan dalam diri, tapi anak ayah kan pembelajar yang baik, semoga dengan menuliskan ini ingatan tentang ilmu menjadi baik dari ayah dapat terealisasikan semuanya :"

***

Tentang menjadi baik, kadang suka dibuat heran dengan orang-orang yang bagiku tidak baik, baik itu dalam hubungannya secara vertikal maupun horizontal, eh siapa aku yang mencap diri mereka gak baik padahal aku bukan Tuhan (?) hee.. ini hanya dalam pengamatanku dalam pandangan sesama makhluk kok, dengan hikmah semoga aku bisa mengambil pelajaran dari ini.

Contoh. yang saat ini lagi hits banget, beritanya dimana-mana, yang seharian ini di tv, seluruh media sosial memuat beritanya (eh lebih tepatnya meme sih wqq) gausah sebut namalah ya semua orang juga pasti udah tau, hee mengenai benjolnya kepala beliau yang segede bakpau, atau yang sebentar lagi hilang ingatan, atau yang lainnya, sesungguhnya menyimak, mengikuti berita tentang ini rasanya sedang mengulang nonton sinetron tersanjung yang berjilid-jilid itu (kalo anak 1990 pasti tau banget dramanya sinetron ini.... wqq). Terlepas dari apapun yang melatarbelakangi kenapa berita ini begitu ditonjolkan, tentang pengalihan isu reklamasi lah, pilpres 2019 lah, meikarta lah, pembebasan papua lah, atau apalah itu yang menjadi permasalahan negeri ini, itu bukan yang ingin aku bahas di tulisanku sesi ini, aku hanya penasaran mengenai rasa yang dirasakan beliau (?) nyamankah dia dengan melakukan drama sebegininya? hatinya merasa tenang gak ya? ada rasa bersalah gak ya? sejahat-jahatnya manusia bukankah seharusnya masih sedikitnya ada rasa baik yang tertanam dihatinya (?) bapaknya masih manusia kan bukan iblis yang selalu salah (?) :" Apa yang beliau cari (?) uang? untuk apa? membahagiakan istri? anak? lantas kalau begitu pertanyaannya, aku ingin mencoba mendalami sebagai istri dari bapaknya, relakah ia sebagai istri mendapat segala sesuatu dari hasil ketidakbaikan yang dilakukan oleh suaminya? relakah anak-anaknya dibesarkan dengan segala sesuatu cara yang tidak baik? Mau menjawab apa nanti di akhirat ketika ditanya mengenai pertanggungjawaban selama ini didunia ? masih banyak pertanyaan, tapi... siapa yang bisa menjawabnya? :(

Mengenai harta, pangkat, kedudukan, jabatan, ini menjadi hal yang membuat orang banyak melakukan sesuatu yang gak baik, hanya demi mendapatkannya. Sebagai seorang suami memang menjadi kewajiban untuk memberikan keluarga kecilnya nafkah, mungkin nanti ada saatnya dimana kebutuhan semakin banyak, dan akan dibenturkan dengan kondisi dimana mungkin saat itu akan berfikir "gak apa-apa... orang lain melakukannya juga kok" atau mungkin akan ada masanya lupa mengenai halal haramnya suatu harta, lantas bagaiamana? bukankah disini peran istri menjadi penting, tentang bagaimana seorang istri memandang harta, bagaimana seorang istri gak malu dengan pekerjaan suami, gak banyak menuntut dan yang paling penting gak bosan untuk senantiasa bersyukur. Kata orang, istri itu magnet rezeki kan? tapi istri juga bisa menjadi magnet atas rezeki yang tidak halal itu datang. Jangan bosan untuk kita calon istri untuk membaikkan diri, terus mengupgrade ilmu dan terus mengingatkan suami (kelak) atas apa-apa yang ia kerjakan, dan jangan pula kita sebagai istri (kelak) untuk tidak selalu menuntut ini itu yang mendorong suami untuk melakukan hal yang gak baik. Jadi istri yang baik, maka suami pun akan bersikap baik pula. Masalah rejeki, bukan seberapa banyaknya harta tapi seberapa berkah kan (?) :) Yuk terus membaikkan diri ☺ (teori banget.. mudah2an prakteknya kelak bisa demikian, semoga kelak kalo melenceng diingatkan dengan tulisan ini lagi wqq)

***

Halah.. maafkan jika tulisan malam ini random sekali, intinya begitulah. 😂😂😂

***
Al-qur'an yang diniatkan untuk gegayaan dulu..... (Rabb.. maafkan....)

Tulisan tangan ayah
Fauziah Ridho
06 / 11 2004
13 Tahun yang laluuuuu.... :"


*Akhir kata, maaf untuk hati yang pernah tersakiti, janji yang tak tertepati, rasa yang tak terbalas, rindu yang terabaikan. Jika ada kata yang dapat lebih mewakili selain maaf, maka kata itulah yang ingin kuucapkan. Maaf pula untuk orang-orang yang sempat dikecewakan, menganggap aku gak baik, memang aku bukan sepenuhnya orang baik tapi aku lagi belajar untuk itu. Yuk sama-sama membaikkan diri ☺☺☺

Bandung, 17 - 11- 2017

1 komentar:

  1. JOIN NOW
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
    Dompet Digital Via OVO, DANA, LINK AJA DAN GOPAY
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : +855 88 868 8229
    Online 24Jam Bosku
    www.dewa-lotto.site
    www.dewa-lotto.club

    BalasHapus