Senin, 07 Agustus 2017

CERITA PERJALANAN #2 GUNUNG FUJI

*maaf baru sempat share, sepulang dari Negeri Sakura langsung ditodong dengan kegiatan laboratorium yang mashaAllah. Semoga tulisannya bermanfaat :)*

***

Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudera
Bersama teman bertualang
(ost. Ninja Hatori)


☺☺☺☺☺☺☺

***

Mudah bagi Allah untuk mengabulkan segala sesuatu yang bersifat keduniaan. jangankan dunia, Langit dan Bumi beserta isinya pun akan Allah kasih secara sukarela untuk hambaNya yang selalu berharap dan yakin pada semua janji-janjiNya. dan untuk ini, entah doaku yang mana lagi yang dengan cepatnya Ia meng-acc doaku, flashback 5 tahun silam, saat itu sahabat terbaikku Farahdina Chairani, membuka youtube dan memperlihatkan video motivasi dari Mas Danang Alumni IPB yang berhasil mencapai puncak gunung Fuji. Maklum saat itu aku memang lagi krisis semangat, kalo udah ada yang baca tulisanku sebelumnya yang menceritakan perjalanan hijrahku ke Jogja, menanggalkan mimpiku sementara untuk sekolah di ITB dan meninggalkan rumah, rasanya sudah tau banget bagaimana rasanya aku ada dititik paling rendah dalam hidupku yang justru darisitulah titik balik kehidupanku. Ketika diputar video tersebut, saat itu aku cuma mengamati, tergugah dengan videonya, dalam hati lirih berucap "keren... aku juga someday bisa kesana" . Apa lirihan itu yang Allah dengar dan masuk ke daftar kejutan yang akan Allah hadiahkan untukku? jika memang iya. Betapa Maha Cintanya Ia pada pendosa seperti aku ini :")

***
Sekilas Tentang Gunung Fuji

Gunung Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang, terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Gunung Fuji terletak dekat pesisir Pasifik di pusat Honshu. Fuji dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba (timur), Fuji-Yoshida (utara) dan Fujinomiya (barat daya). Gunung setinggi 3.776 m ini dikelilingi juga oleh lima danau yaitu Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu dan Shoji.

Legendanya ceunah kaya gini:

Gunung ini adalah simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura. Di gunung Fuji itu tinggal beberapa dewa dan dewi. Karena itu tempat wisata ini dianggap keramat. Konon, wanita sempat dilarang keras mendaki gunung ini karena Dewi gunung Fuji akan cemburu. Ini, nih salah satunya kenapa dianggap suci.

Selain ada dewi Gunung Fuji juga ada makhluk yang dinamakan Sokou. Sokou, si ekor empat adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput setengah ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang

Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro mengurung Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Sampai saat ini masih ada masyarakat Jepang yang beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.

Di sana banyak dihuni oleh dewa dan dewi bahkan makhluk penunggu seperti Sokou. Orang Jepang sangat menghargai keberadaan makhluk-makhluk seperti itu makanya mereka sangat menghargai dan menjaga gunung Fuji.

(Namanya juga legenda yaa, yaudah iyain aja, cukup tau hahaha) 

***

Japan, 25 Juli 2017



Gunung yang cuma bisa aku lihat di gambar-gambar, jadi background saat orang berfoto di negeri Sakura itu telah aku taklukkannnnnnnn!

Tidak seperti kebanyakan teman-temanku yang telah mendaki berbagai gunung di Indonesia, dulu rasanya aku adalah orang paling cupu yang gak pernah muncak, bukannya gamau, tapi.. ada banyak alasan kenapa aku gak pernah muncak, gak pernah mendaki (lagi. liat tulisanku sebelumnya tentang kehidupanku di Jogja) aku jarang sekali main, mengunjungi suatu tempat pun itu kalo ada event lomba, akan banyak proposal yang harus kuajukan pada ayahku untuk mendapat restu agar dapat bermain jauh hingga bermalam pula, dan aku lebih baik menghindari hal seperti itu. Sedih? Sudah tentu. Tapi, aku gamau berlarut pada kesedihan. Lagi-lagi aku selalu menghibur diri bahwa akan ada masanya, akan ada saatnya, apa yang kamu usahakan saat ini akan ada gantinya. tentu dengan cara yang tak terduga, kamu punya Tuhan yang Maha Romantis dan siap-siap aja menunggu kejutan indah dariNya. dan Iya, salahsatu kejutannya itu Ia berikan sekarang. 

Aku bukan seorang pendaki tapi aku telah sampai di puncak 3776 mdpl. Rasanya, mengingat itu saat ini, masih seperti mimpi. Perjalanan menuju puncak ga semudah yang aku bayangkan, awalnya aku berfikir, yaelah.. cuma nanjak, kalo capek ya berhenti.. sesimpel itu makna muncak bagiku. Haha. Dan nyatanya? haha jangan bayangkan gimana ripuhnya aku sewaktu naik, seberapa banyak aku berhenti, seberapa susah kaki ini diajak kompromi ketika turun, dan sudah berapa banyak bungkus beng-beng yang aku habiskan (tenang perjalanan ini bukan disponsori oleh beng-beng kok haha) dan seberapa lama proses recovery setelah muncak itu. Jika ditanya, zi gunung fuji indah? ku jawab dengan tegas. IYA. dan  apabila ada pertanyaan susulan, zi mau muncak gunung fuji lagi? dengan sigap ku langsung jawab. NGGA! haha

Oke. setelah aku posting video singkatku di akun instagram, banyak yang bertanya seputar gunung Fuji. dan mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bagi yang berniat untuk muncak ke Gunung Tertinggi di Jepang itu, perlu dicatet bahwa jalur pendakian Gunung Fuji hanya dibuka saat musim panas tiba, sekitar bulan Juli-September. Musim panas aja dinginnya seperti itu, masih terdapat salju di beberapa titik di puncaknya, bisa bayangkan segimana dingin, licin, dan horornya jalur pendakian gunung Fuji selain musim panas? ☺

1. Awal Keberangkatan
Persiapan adalah tahapan yang paling penting, kalo anak gunung mah udah tau banget apa yang mesti dibawa, berhubung aku bukan anak gunung jadi aku berbekal seadanya saja, hamdallah aku punya kakak yang sigap, sudah mempersiapkan semuanya dari awal termasuk tongkat yang sangat berharga yang menunjang keberhasilanku sampai dipuncak ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

Selama di Jepang aku tinggal di Yokohama, dan akses untuk menuju Gunung Fuji adalah salahsatunya menggunakan bus di dekat stasiun Shinjuku. Perjalananku menuju Stasiun Shinjuku cukup panjang, dari apartemen aku harus naik bus dengan harga ¥220, turun di stasiun Tokaichiba, naik kereta menuju stasiun Machida, aku lupa harga yang harus ku bayar ketika naik kereta persekali naik, karena aku terbantu dengan kartu sakti (bagiku) yang bernama SUICA, dengan kartu ini kamu hanya perlu deposit uang, lalu tinggal tap aja di mesin ketika sampai di stasiun, kartu ini juga bisa digunakan ketika menggunakan transportasi lainnya, seperti bus, dan bisa menggunakan kartu ini juga ketika dehidrasi melanda (beli minum di mesin minuman). Seingatku, aku menghabiskan sekitar ¥7500 selama perjalananku di Jepang. (lumayan mahal ๐Ÿ˜“)

Kartu Saktiku. SUICA.
Lanjut. Tiba di stasiun Machida, harus berganti line untuk menuju stasiun Shinjuku, perjalanan yang cukup panjang karena jika ditotal waktu dari rumah menuju stasiun Shinjuku, kira-kira mencapai 1 jam lebih dikit. waktu ini beneran waktu perjalanan ya, ga ditambah embel-embel ngaret, karena satu hal yang aku pelajari dari budaya Jepang yang paling kentara bedanya dengan negaraku tercinta adalah ONTIME nya, aku ga membayangkan apabila kereta yang kugunakan sistemnya sama dengan kereta Bandung-Cicalengka, butuh waktu berapa lama aku mencapai Stasiun Shinjuku. HAHA (ga bermaksud membandingkan, cuma ya gitu deh... wqwq)


Tiba di stasiun Shinjuku
Ketika telah tiba di stasiun Shinjuku, selanjutnya adalah melanjutkan perjalanan menggunakan bus menuju Gunung Fuji, biaya yang dikeluarkan perorang adalah ¥2700. Perjalanan dari Stasiun Shinjuku ke Gunung Fuji memakan waktu sekitar 3 jam. (Lagi) 3 jam ini adalah benar-benar waktu perjalanan, ga dibumbui dengan macet. satu lagi yang aku kagum dari Jepang, jalanan disini sepi dari kendaraan bermobil atau bermotor, sehingga untuk disini kayanya ga mengenal istilah macet. Kendaraan berhenti karena lampu merah, itupun kendaraannya ga mengular sebagaimana yang biasa aku temui di Negaraku Tercinta :((

Dan. Tibalah aku di pos pendakian fuji yang pertama, sekilas ketika ku mengamati sekeliling, mirip dengan suasana di Gn. Tangkuban Parahu Bandung, berkabut. 

Masih Belum Capek. Masih Baru akan Memulai Pendakian. Muka-mukanya masih FRESH! haha.

Jika orang ingin sekedar refreshing dan melihat Gn. Fuji dari dekat tanpa harus mendaki, maka tempat ini lah salahsatu alternatifnya, karena disini banyak toko-toko souvenir dan restaurant dengan ciri khas Gn. Fuji, dan pada saat itu memang banyak turis yang mengunjungi tempat ini untuk sekedar jalan-jalan. lantas apa yang aku fikirkan? masih dengan semangat 45, aku bergumam.. wehh aku dong nih, mau muncak, yakin gamau ikut naik? sayang loh udah disini. (haha.. gatau aja apa yang terjadi selanjutnya pada orang sok-sokan macam aku nih wqwq).

2. Perjalanan Ketika Muncak
Hari lumayan cerah, meski berkabut dan dingin tapi qadarullah, Allah gak menurunkan hujan, aku gak membayangkan bagaimana ketika hujan turun disaat awal pendakian, gak hujan aja udah dingin, anginnya bergeleber ria, apalagi jika hujan? sepertinya aku udah membeku dan gajadi muncak. tapi, lagi, aku udah disini berarti Allah Ridho, dan Ya. Allah memudahkan segala urusannya. #makasihRabb

Untuk mendaki Gn. Fuji ada beberapa rute, dari rute teringan hingga terberat, jika memutuskan untuk memilih rute yang ringan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak ya lama, tetapi jika memutuskan untuk mendaki lewat rute yang berat ,waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Semua ada plus dan minusnya. Ada beberapa rute dari yang teringan hingga terberat, diantaranya:

1. Rute Gotemba - Rute ini yang paling ringan karena jarak tempuh sampai puncaknya yang paling lama dibandingkan dengan yang lain.
2. Rute Subashiri 
3. Rute Yoshida - Kami memilih rute ini, dan karena rute ini adalah rute kedua dengan medan yang berat, bisa bayangkan aku seperti apa? haha gausah dibayangkan karena akupun gamau membayangkannya LAGI. cukup dirasakan dan disimpan dalam kenangan aja. wqwq
4. Rute Fujinomiya - Rute yang paling horor. sebelum aku muncak, aku sempat nge-youtube orang-orang mendaki lewat jalur ini, dan ada diantara mereka yang menyerah sebelum sampai puncak dan itu adalah laki-laki. jadi bisa disimpulkan sendiri apa yang terjadi ketika aku naik lewat rute itu? bendera putih sudah berkibar sedari awal. Hahaha.

Mendaki Gn. Fuji ini ga dikenai biaya apapun (negara kaya) cuma kalo ingin secara sukarela nyumbang ya silahkan, itupun ga ditentuin besarannya, dan aku memilih ga nyumbang. hahhaa


Perjalanan dimulai, pertanyaan "zi.. yakin mau muncak pake rok?" aku cuma ngangguk miris, gak yakin sih sebenarnya, cuma yaa bismillah.. kali ini bukan sok-sokan, cuma mau membuktikan aja, kalo muslimah juga bisa mendaki, dengan menggunakan rok gak akan menghambat aktivitas apapun. salahsatunya mendaki. (sejujurnya aku juga masih belajar istiqamah menggunakan rok hee.. doakan bisa seterusnya ya☺)

Awal-awal memulai perjalanan masih bisa dilewati dengan baik, meskipun udah terlihat ngos-ngosan. tapi perjalanan semakin kesini kok semakin terjal yaa~ apakabar aku? hahaha dari awal aku udah tertinggal dari rombongan, aku paling belakang, paling ngos-ngosan, tapi gak ngeluh kok (bener deh) inginnya masih terlihat strong, pengen jadi kaya wonder woman tapi untuk perjalanan ini gabisa. hahaha. dengan alibi "aku pendaki pemula" itu cukup membuat orang-orang memaklumi. haha

Dari jalannya aja sudah sangat jelas terlihat siapa yang paling ripuh haha

Suasana diperjalanan syahdu gitu, awal-awalnya masih bisa lihat pepohonan dengan udara yang dingin. tapi tetep, aku masih ripuh. wqwq. singkat cerita pendakian masih berlanjut hingga hari menunjukkan pukul 23.00 dan kami memutuskan untuk istirahat di pos (aku lupa pos berapa) yang jelas pada saat itu kita sudah mencapai ketinggian 3200an mdpl. gausah ditanya kaki rasanya seperti apa, badan berbentuk gimana, dan muka kaya gimana, diluar dingin, angin berhembus semakin kencang, dan konon katanya udara dipuncak mencapai 0 derajat celcius. zzzzz makin remuk lah yaa ini dibuatnya. wqwq 

Akhirnya, kita memutuskan untuk menginap di hotel termahal yang pernah kita sewa untuk fasilitas seperti itu, dan untuk sekedar tidur dan menghangatkan diri selama 1,5 jam! Tapi daripada membeku diluar, yasudah apa boleh buat yakan... oiiaa satu hal yang penting, disini gaboleh mendirikan tenda. jadi kalo mau tidur yaa di pos yang menyediakan penginapan, kalo gamau nginap yaa silahkan berdingin-dingin hingga membeku di luar. Fasilitas yang disediakan oleh hotel mahal itu adalah cuma sleepingbag dan kita tidur layaknya tidur di barak pengungsian disusun macam ikan teri. perlakuan itu kita bayar sehargaaaaaaaaa ¥6000. ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ 

HOTEL YANG AKU MAKSUD!

Beberapa menu makanan dan minuman, harganya GAUSAH DITANYA! wqwq
Waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari, kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Bayangkan, baru saja tidur udah disuruh bangun oleh kepala suku, dingin-dinginan pula, kaki kram, nyawa belum terkumpul sempurna. Perjalanan yang ditempuh semakin mendekati pucak semakin horor, terjal dan penuh bebatuan. gaada pilihan lain selain melanjutkan perjalanan. posisi saat itu ibarat peribahasa hidup segan matipun tak mau. wqwq 

Singkat cerita perjalanan berat yang dilalui akhirnya waktu menunjukkan pukul 04.30 , cuma beberapa meter lagi sampai puncak, bukan main rasa saat itu, rasanya bahagia teramat sangat. mungkin rasanya sama kali ketika someday KAMU terdefinisi hahaha (teuteup).

Yang namanya orang sudah sampai puncak, pasti akan ada ujiannya. Ibarat semakin tinggi suatu pohon, maka akan semakin besar angin yang menerpanya. Dan gitulah kira-kira apa yang kami rasakan, sesampai di pucak justru hujan. yang artinya sunrise ga dapat, justru mendapatkan suhu udara yang dingin tak terkira. Tapi kerennya, kita sama sekali ga mengeluh, apa karena efek berada di puncak yaa... merasa semakin dekat dengan Allah, dekaaat sekalii :""

Tugu yang menandakan sudah sampai di Puncak Gn. Fuji
(Foto diambil setelah hujan reda)




Waktu udah cerah. tapi tetep. muka lusuh. jauh dari kata cerah. hahaha

Belum selesai perjuangan sampai disitu. Satu hal yang penting setelah sampai di puncak, jangan sampai lupa SERTIFIKAT! dan untuk mendapatkan sertifikat ini kita harus ke postoffice, yang mana kita harus berjalan mengelilingi kawah selama 45 menit! (JALAN LAGI?) (APAKABAR KAKI?) mendapatkan sertifikat dibutuhkan perjuangan EXTRAAAA ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Suasana depan post office


SERTIFIKAT TERRRRRRRRR-..................



APA YANG KAMU LAKUKAN DIPUNCAK ZI?? Merenung. Nangis? jangan ditanya. Manusia cengeng kaya aku gak mungkin kalo melewatkan nangis. hahaha 

Tetapi satu hal yang pasti, bahwa indahnya pencapaian adalah ketika mengingat proses yang udah dilalui, mengakui bahwa bukan kita yang hebat atas segala pencapaian yang sudah didapatkan, tapi karena keterlibatan Allah di setiap prosesnya, karena seizin Ia, karena Ia Ridho dan yang paling penting karena Allah memampukan. Jika Ia tidak berkehendak? kamu bukan apa-apa zi.. kamu ga punya daya upaya apapun untuk dapat melakukan apapun (ini berlaku untuk semua aspek, ga cuma ketika berhasil menaklukkan gunung Fuji aja) :"""

Dan semakin jauh kaki melangkah semakin menyadari bahwa diri ini tidak ada apa-apanya, gada yang perlu diangkuhkan, karena sejatinya manusia cuma Makhluk Peminta yang tidak memiliki apapun selain meminta. Manusia cuma makhluk pendosa yang tanpa malu menangis-nangis bertaubat, lalu melakukan kesalahan lagi, tapi Allah tak pernah bosan mendengarkan rintihan kita. Gak pernah bosan memberikan apa-apa yang diminta, bahkan memberikan jauh lebih banyak dan lebih menakjubkan dari apa yang di mohonkan. Lantas jika demikian, masih ga merasa malu sama Ia zi? :""



3. Perjalanan Turun Gunung
Setelah puas dengan pesona Gn. Fuji, saatnya untuk turun. Kalo kata kepala suku sih, ada naik pasti ada turun, gitu juga kehidupan, ada masa naik dan ada masa turun, tinggal bagaimana kita meyikapi, jika selalu percaya bahwa Allah selalu dekat, maka mau naik ataupun turun gak jadi persoalan. :)) Tapi untuk menuruni gunung ini butuh perjuangan yang gak kalah berat dibanding naik, bahkan jika boleh aku beropini, sesugguhnya perjalanann turun ini yang terberat bagiku. Sungguh!

Berbekal tenaga sisa, mengarungi jalanan terjal penuh penuh pasir dan kerikil. Yang paling membekas dalam ingataku, perajalanan turun ada 3 tahap, yang tahap pertama yang menyebalkan bagiku, jalanan berbentuk sudut siku-siku, sekitar 300 meter, dan itu berulang sebanyak 57 kali. bayangkan 57 kaliiiii dengan jalanan yang serupa, entah udah berapa kali jatuh dan terpeleset, rasanya lutut sudah tidak bisa menopang badanku, rasanya sudah ga napak bumi (bahasa sundanya mah tos baal), disitu cuma bisa jalan perlahan sambil dzikir, terlintas juga pertanyaan, kapan nyampainya, sejujurnya udah ingin nangis. Tapi ditahan dan berusaha menghibur hati, zia pasti bisa, zia pasti mampu... astagfirullahaldzim wa atubu ilaihsubhanallahu wabihamdih kalimat itu semakin kencang menggema seisi hati. zia jalan paling terakhir? sudah tentu. dari awal mendaki juga sudah paling akhir, apalagi proses turun ini. hahaha

Tahapan kedua, menuruni bebatuan. Saat itu aku udah mati rasa. aku jalan semakin tertinggal. dan semakin ingin nangis. wqwqwq ditahapan ketiga, jalanan udah mulai datar, hamdallah. dan semakin baiknya Allah. Lagi Dia menurukan hujanNya, kali ini aku cinta hujan, ketika yang lain sibuk membuka kembali jas hujan, aku membiarkan tubuhku terkena air dariNya, menikmati setiap tetesan cinta dari Ia :"

dan memang apa-apa yang dijalani meskipun pelan, tertatih, akhirnya akan sampai juga. dan gitu pula dengan ku, akhirnya aku berhasil menaklukkan Gn. Fuji (naik dan turunnya) meskipun harus sampai dengan baju basah kuyup. #hamdallah sebanyak-banyaknya, syukur yang tak terkira, Fabiayyi ala i rabbikuma tukadzibann :"






(masuk Net TV. wqwq) 
by: Kak Hifni

Tahun 2017
Sejak awal aku mendeklarasikan bahwa ini adalah tahunku. Tahun dimana aku akan mendefinisikan tentang KAMU. namun, Allah punya rencana lain yang Maha Indah, mengartikanmu ga sekarang, ini bukan waktu yang tepat, mungkin Allah ingin bidadarimu ini mengukir cerita lebih banyak dulu tanpa kamu. bukan kah akan asik ketika kita bertemu akan banyak hal yang kita ceritakan? :)) 



*terimakasih tak terkira untuk kakak-kakak IPMI Jepang yang sudah membersamai mendaki Gn. Fuji
*dan terimakasih tak terhingga untuk kakak terbaikku, musuh bebuyutanku, Muhammad Ridho, udah ngajak adeknya tadabbur alam sejauh ini, gratis pula. Hal jazaa ul ihsanni illal ihsan. Tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula. itu janji Allah Kak :) semoga ga bosan dan ga kapok ngajak aku tadabur alam, hehe. aku sayang kakaa :)) 


1 komentar:

  1. JOIN NOW
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
    Dompet Digital Via OVO, DANA, LINK AJA DAN GOPAY
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : +855 88 868 8229
    Online 24Jam Bosku
    www.dewa-lotto.site
    www.dewa-lotto.club

    BalasHapus