Jumat, 24 Maret 2017

Surat Cinta (?)

Allah ku serahkan segalanya, hidup dan matiku Engkau yang tahu
Pertemukan aku pada hambaMu, yang mencintai-Mu setulus hatinya
Hati tak bisa dipaksa
Jiwa berlabuh hanya untuk Engkau
...........
(Sigma - Sejuta Doa)

***

Karena malam ini aku lagi-lagi ditenggelamkan dengan rasa yang sulit untuk dirasa, rumit dideskripsikan, semakin difahami semakin gagal aku mencari arti.. ini rasa apa?

***
RASA HANYA DAPAT DIJELASKAN OLEH RASA

Tahun 2010
Adalah tahun dimana aku mendeklarasikan pada dunia, ketika usiaku mencapai angka 17 tahun, bahwa aku akan menikah ditanggal 7-7-2017 , khayalan anak baru gede sepertinya patut untuk dimaklumi, pemikiran polos yang belum tahu dengan benar apa yang benar-benar diucapkan olehnya, khayalan yang hanya sekedar tahu bahwa menikah itu adalah bisa melakukan kegiatan berdua dengan orang yang "dicinta" bersama-sama, makan bareng, jalan bareng ditengah derasnya hujan, nonton film di bioskop bareng sambil pegangan tangan, boncengan sambil meluk dia (?) hahaha sesimpel itu khayalanku dulu, khayalan yang disponsori oleh sinetron-sinetron atau FTV yang mungkin pada saat itu gak pernah alfa aku tonton (jaman dulu untungnya belom terkontaminasi dengan drama korea, aku gak membayangkan jika saat itu sudah ada drama korea, mungkin khayalannya lebih bervariatif, misalnya aku adalah putri duyung terus ada pria ganteng yang melamar aku dan aku berubah menjadi manusia seutuhnya, atau mungkin aku adalah seorang gumiho yang bertemu dengan orang tulus yang mencintaiku dan berubahlah aku menjadi wanita cantik yang sebenar-benarnya) hahaha, untungnya khayalanku tentang konsep dipersatukan ga seekstrim itu. Lets say Alhamdulillah :)

***
Tahun 2017
Dan kini, hampir 7 tahun berlalu sejak otakku dipenuhi khayalan aneh yang berkecamuk tentang hal yang tidak bisa diungkapkan oleh rasa, ternyata waktu berlalu begitu cepat, secepat aku menyadari bahwa teman-teman seperjuanganku satu persatu telah mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang Princess di Istana yang dibangunnya sendiri, merealisasikan mimpi yang dulu sempat kita ceritakan bersama, tertawa bersama dan mungkin saat itu kita meng-aamiin-kan bersama. Ya sesungguhnya aku bahagia bahwa perlahan mereka benar-benar merajut asa dengan sebenar-benarnya imam yang dulu hanya bagian dari imajinasi kita. (Again) Lets say Alhamdulillah :) dan kini aku perlahan mulai menyadari bahwa konsep dipersatukan itu tidak sesederhana yang dibayangkan dari khayalan zia kecil, banyak pertimbangan, banyak pertanyaan yang entah harus menemukan jawaban dimana, dan siapa yang bisa membantu menemukan jawaban-jawaban itu. Konsep dipersatukan juga gak sesimpel ketemu-suka-menikah-dan bahagia, sesungguhnya banyak ketakutan, banyak keraguan, banyak pertanyaan, banyak pertimbangan yang mendominasi ketika memutuskan untuk menuju ke arah sana. 

Lalu? Apakabar dengan kamu? masihkah kamu berimajinasi tentang pernikahan impianmu? masihkah kamu berkhayal untuk menjadi seorang princess di istanamu sendiri? di negara yang kamu bangun dimana kamu dan pangeranmu yang jadi pemimpinnya? Kapan kamu mau merealisasikan istanamu, Zi?

Pertanyaan sulit. Sesulit Tesis yang sedang aku kerjakan, serumit menguraikan masalah yang timbul pada setiap lembar halaman tesis, sekompleks metode yang akan dilakukan di laboratorium. Rumit. Tapi ya begitulah pertanyaan yang tidak bisa dihindari diumur yang alhamdulillah udah segini :)

Terus pertanyaan rumit selanjutnya adalah
udah ada calonnya belum? ini ada yang mau ngirim proposal taaruf, boleh? InshaAllah orangnya baik.

Nahloh, sejujurnya ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Taaruf? oke sebelum aku menjawab pertanyaan yang diajukan, aku diam-diam mencari tahu apa itu taaruf, yaa meskipun sebenarnya sedikit banyak aku sudah tahu tentang konsep taaruf, dan aku adalah orang yang kagum terhadap orang-orang yang dipersatukan lewat jalan ini, mereka bisa membangun istana seperti khayalanku tanpa saling mengenal sebelumnya, tanpa bertemu sebelumnya, hanya lewat perantara proposal dan CV, hanya dengan beberapa lembar kertas mereka bisa yakin? Ah. memang jika niatnya karena Allah, apapun yang diluar nalar itu sungguh bisa menjadi realita, bahkan dari beberapa kisah yang aku perhatikan, justru orang yang dipersatukan lewat taaruf rumah tangganya jauh lebih indah dibandingkan dengan orang yang memulainya dengan pacaran. eitts. jangan salah, aku tidak men-generalkan hal ini untuk setiap pasangan loh ya, karena ini hanya bersifat subjektif dan tentunya ini hanya opini-ku terhadap apa yang sudah aku perhatikan selama ini, gaada data akurat untuk mendukung teoriku ini (Haha.. jika ada yang bisa membantu untuk menguatkan teori ini, mungkin ini bisa menjadi satu judul publikasi, haha). at least dengan apa yang aku perhatikan selama ini, aku mengambil banyak pelajaran dari berbagai pasangan bagaimana mereka menjemput jodohnya dan dengan jalan taaruf itulah yang paling aku suka. Tapiiii... jika diterapkan dalam kehidupanku, sek sek rasanya aku masih perlu belajar lebih dalam lagi. 

Kalo secara bahasa sih taaruf bisa bermakna ‘berkenalan’ atau ‘saling mengenal’. Asalnya berasal dari kata ta’aarafa. Sebagaimana dalam firman Allah pada Al-Quran,

“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13)

Bagi orang yang baru mencoba untuk menjadi lebih baik seperti aku ini, rasanya banyak ragu yang mendominasi. Rasanya taaruf itu buat akhwat-akhwat dengan jilbab panjang dan difikiranku ikhwan-ikhwan yang mengirimkan proposalnya pun adalah ikhwan dengan janggut panjang, celana laa isbal, pakai baju koko kemana-mana, dahi yang yang menghitam, dan enggan bersinggungan dengan akhwat kecuali mahromnya. Hahaha. Astagfirullah.. kadang memang begitu yang aku fikirkan ketika otakku agak konslet (harap dimaklumi). Tapi, tiba-tiba ada yang mengirimkan proposal taaruf padaku? What? Apa? Ga salah? ini yang nge-mediasiin cerita apa tentang aku ke orang tersebut sampai dia memberanikan diri untuk mengajukan proposalnya? Aku? Serius aku? hahaha sebagian pembaca blogku pasti taulah aku kaya gimana, pecicilan, alay, pernah mengenal pacaran, intensitasku berkomunikasi dengan laki-laki masih tinggi, teman-temanku lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, akhlakku belum seideal yang dianjurkan oleh Yang Maha Cinta, kadang masih suka pake celana jeans kalo pergi keluar, yaa meskipun sekarang lebih membiasakan diri untuk pakai rok, berjilbab pun kalo lagi "lupa" masih suka disingsetin ke pundak, alhamdulillah nya aku berada di lingkungan orang-orang baik, kalau aku lupa suka diingatkan, proses hijrah itu memang membutuhkan waktu :"(

Lantas dengan demikian, dengan adanya orang baik yang menunjukkan itikad baiknya dengan cara baik-baik pula, justru itu membuat aku minder, pernyataan klasik yang sesungguhnya aku benci ketika ada orang yang mengatakan ini 'kamu terlalu baik buat aku' rasanya pantas aku ucapin untuk orang ini. Dari apa yang aku baca, kamu emang terlalu baik, kak :) Namun, ga dapat aku pungkiri proposalmu sesungguhnya adalah surat cinta teromantis sepanjang sejarah percintaan yang pernah aku terima, aku masih ingat pertama kali aku dapat surat cinta dari teman SMPku, itu saja sudah buat aku kasmaran membacanya (dulu) apalagi ini, hal yang didamba oleh perempuan sebaya-ku haha..

Semoga kamu mendapatkan orang baik yaa, orang yang bisa membersamaimu untuk berjuang merealisasikan visi misi mu, seperti apa yang kamu tulis dalam proposalmu :) Aamiin..

Lalu bagaimana dengan aku? 

Doakan saja yang terbaik buatku, jika dipersatukan itu adalah hal yang baik, maka akan ada cara yang baik lagi pada waktu yang benar-benar baik dan tentunya dengan diriku yang jauh lebih baik :) 

Dengan adanya kejadian ini, aku semakin faham bahwa mencoba memantaskan diri memang sangat tepat dilakukan dari sekarang, jangan sampai kejadian kaya gini terulang lagi di lain waktu, ada yang baik-baik datang terus kita nya belum merasa baik, yaa nolak lagi, mau sampai kapan?? Kapan bisa mendefinisikan KAMUku kalo gitu terus caranya? mau bikin episode KAMU sampe berapa setelah ada chapter KAMU (1), KAMU (2), KAMU (3), KAMU (4), KAMU (5) ? kapan mau membangun istana princess nya? Aku cuma bisa menyemogakan sambil tersenyum :)

Biarkan Yang Maha Cinta memilihkan dan menetapkan waktu yang terbaik untuk aku dipersatukan dengan KAMU :)

Jadi siapa KAMU? wallahualam :)
Tapi kalau boleh meminta, KAMUnya adalah orang yang sebelumnya pernah aku kenal ya Ya Rabb.. biar ga canggung-canggung banget nantinya. Haha eh tapi terserah Engkau aja deh Ya Rabb karena pilihanMu sudah pasti yang terbaik :)

Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. 

Bandung, 24 Maret 2017

0 komentar:

Posting Komentar