Senin, 26 Desember 2016

CERITA PERJALANAN #1 MAKKAH-MADINAH

Rabb.. hindarkan hamba dari melencengnya niat yang hamba ikrarkan diawal 

Pada saat menuliskan tulisan ini, entah kenapa banyak ragu yang memenuhi seisi hati, ketik satu kata langsung tekan tombol backspace, ketik kata lagi, tak lama kemudian tekan tombol backspace lagi, begitu seterusnya. Ini adalah hal yang sensitif buatku, urusan vertikal bagiku tak untuk diumbar, aku takut melenceng dari niat awalku, aku takut setan terus mempengaruhi agar pada setiap kata yang aku ketik mengandung unsur riya, sombong, dan mengharapkan pujian dari makhluk. Astagfirullah.. tuhkan bahkan ketika aku mengetik kalimat istigfar barusan aku takut itupun adalah salahsatu ketakutan yang aku takuti, karena selalu ada cara setan untuk membelokkan niat dengan cara apapun. 

Rabb.. hindarkan hamba dari melencengnya niat yang hamba ikrarkan diawal

Terus kalo gitu kenapa pada akhirnya aku menuliskan ini?

Aku memang bukan penulis, apalagi motivator, aku hanya seorang hamba yang semangatnya selalu naik turun, tidak bisa ditebak, kapan naik dan kapan semangat ada pada titik terendah, dan ini adalah salahsatu caraku untuk menolong diri dari masa dimana aku berada pada titik terendah itu. Ketika semangatku lagi down, maka buru-buru aku membuka tulisan-tulisan yang pernah aku tulis, supaya aku kembali ingat bahwa masa-masa sulitku telah aku lewati, dan Allah tak pernah membiarkan aku sendirian :) Tulisan ini bukan membahasa tentang KAMUku yang belum terdefinisi, bukan pula tentang kegalauan seorang mahasiswa yang ingin segera menyelesaikan studinya, ini adalah tulisan bagaimana seorang hamba sedang mencari cara untuk kembali menghamba pada Ia Yang Maha Cinta.

SEPTEMBER, 2011
Tahun dimana aku telah menjalani masa kuliahku di UII sebagai seorang mahasiswi Farmasi. Berat memang, pertama kalinya anak manja yang tidak pernah jauh dari bundanya harus menjalani masa rantauannya sendiri, gaada teman, gaada saudara, benar-benar sendiri, disaat teman-temanku masuk kuliah di Bandung, di Universitas impiannya masing-masing. terus aku? apakabar aku yang merasa terasingkan dengan wilayah yang baru, suasana yang baru. Aku gak pernah lupa bagaimana aku merasa menjadi orang yang paling cengeng didunia. Ketika jalan pulang kuliah menuju kosan nangis, buka pintu kamar nangis, sendirian di kamar nangis, bangun tidur nangis, mau berangkat kuliah pun nangis lagi. HAHA lebay, tapi memang begitu kenyataannya, jika aku me-recall kembali kemasa itu, aku juga bingung "kok bisa ya?" Tapi, yaitu proses yang aku jalani untuk menjadi baik, sebuah proses yang aku sendiri bangga telah mampu melewati masa-masa itu, membuahkan hasil yang menjadikan diri bahagia telah melewati satu proses menuju baik. Sengaja aku membuka-buka tulisan lamaku di tahun 2011 ketika aku mencoba menghibur diri agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan, ternyata aku selalu punya cara untuk membahagiakan diriku sendiri :))

http://ziquidh.blogspot.co.id/2012/01/yang-lalu-biarlah-berlalu.html 
dan
http://ziquidh.blogspot.co.id/2012/01/rabbku-maha-baik.html

salah satu kutipannya

"Jangan Bersedih..
Kekasih pilihan Allah akan dihadiahi dugaan hebat tanda kasih Nya
Jalannya dihias dengan duri-duru luka
Tidak dibiarkan lena dalam nikmat melimpah
Tapi dihidangkan keperihan susah payah yang tiada sudah.."

Aku pernah sebijak itu saudara-saudara hahaha

Hari berganti, perlahan aku kembali merajut mimpiku yang sempat tercerai berai karena Allah mengatakan belum saatnya, perlahan aku mulai ga cengeng lagi, aku menyibukkan diri dengan kegiatan di luar kampus, aku mencari orang yang butuh bantuan, karena sejatinya aku bahagia jika ada yang merasa terbantu dengan hadirnya aku. ketika itu aku berfikir aku bisa apa? apa yang aku bisa lakukan? masuk organisasi di kampus? ah aku fikir tidak, aku ga suka dengan sistem yang ada, pulang malam, rapat hampir tiap hari dengan alibi untuk mengasah softskill, kaka tingkat selalu mengatakan 'kamu belajar kepemimpinan ketika masuk organisasi, kamu akan memiliki banyak relasi, banyak bla bla bla..' . Aku menggeleng keras untuk itu, aku memang butuh mengasah softskill ku, tapi sekali lagi aku tidak suka dengan sistem yang ada, hingga pada akhirnya aku memahami ulang definisi softskill . dan ya! aku memang butuh tapi aku akan mendapatkannya dengan cara yang berbeda dari yang lain, dengan tetap tidak mengabaikan kebermanfaatan diriku untuk yang lain. Tapi apa? 

Pertanyaan yang langsung di jawab oleh Allah, saat pulang dari kampus aku dihadapkan dengan selebaran yang isinya, butuh tentor pada sebuah lembaga bimbingan belajar, dan sontak aku girang! ya. ini caraku untuk mengabdi. Tapi, ketika aku dalami lagi selebaran, alamatnya cukup jauh, Jl. Kaliurang KM 5,5. Jauh untuk ukuran maba yang ga tau jalanan Jogja, ga punya motor. Tapi apa salahnya kan yah di coba? begitu gumamku dalam hati. Dengan naik utuk-utuk (kendaraan umum yang jalannya kaya siput) aku melaju ke alamat yang dituju, bermodalkan selembaran aku mencari alamat, dan ketemu. Singkat cerita, aku mulai mengajar bimbel disana, dan first salary yang aku dapat membuat aku girang bukan main. aku bahagia ini pertama kalinya aku punya uang hasil kerjaku, ga seberapa memang, tapi bahagiaku bukan hanya sekedar dapat uang, tapi ketika adik yang aku ajar saat pembagian raport jingkrak-jingkrak bahagia sambil memelukku karena dia akhirnya bisa masuk 3 besar. Ah. tiba-tiba mata basah mengingat saat itu, Dek Galuh apakabar ya kamu Dek? mbak masih ingat kamu meluk mbak, dan membekali mbak sekeresek salak sebagai ucapan terimakasih mu :") semoga kamu selalu sehat ya dek, dan tetap jadi adek mbak yang cerdas. :"

Sejak saat itu, aku semakin yakin bahwa kebermanfaatanku untuk orang lain adalah pembuka jalan untuk mempermudah mimpiku :"

Terus apakabar salary yang aku dapat? hehe.. aku adalah orang yang selalu sayang mengeluarkan sesuatu apalagi itu didapatkan dengan banyak kenangan,  pada akhirnya, aku memutuskan untuk membeli sebuah celengan. Di celengan tersebut iseng aku tulis keinginanku untuk menjadi tamu Allah :') aku tulis di badan gajahnya "Bismillah, UMRAH setela s1 Farmasi Tahun 2015"

Gajah ini yang menjadi penyemangat yang gamau tau caranya harus selalu terisi :')
Fikiranku saat itu, SIAPA TAU gajah ini bisa membawaku menjadi tamu Allah, hanya bermodalkan mengisi gajah dengan salary hasil bimbel yang ga seberapa :')


Ah Allah.. :')
Kalau ada yang pernah ke kamarku waktu di Jogja dulu, gambar diatas selalu terpampang di dinding kamarku, yang setiap aku melihatnya selalu aku semogakan. Meski dalam hati selalu bergumam, Allah apakah mungkin? Lagi-lagi aku selalu meyakinkan bahwa Allah selalu memeluk mimpi-mimpi hambaNya. Seiring berjalan waktu, aku makin giat mengisi gajahnya, setiap peluang yang menjadikanku bermanfaat dan ada fee nya selalu aku usahakan, meski aku selalu mengorbankan waktuku untuk hangout dengan teman-teman, disaat yang lain pergi ke kafe untuk nongkrong, aku ngajar bimbel, disaat yang lain liburan ke tempat wisata aku menjadi musyrifah, disaat yang lain sibuk dengan jelajah kota jogja dan sekitarnya, aku menghabiskan waktuku di kampus untuk nge-asisteni praktikum, yang rekor waktu itu dalam satu semester aku pernah meng-asisteni 6 kelas :') tak ayal aku adalah orang yang ga tau jogja hingga akhir semester 5. Aku pun lebih memilih menabungkan uang beasiswa yang ku dapatkan disaat teman-temanku membeli barang-barang kesukaannya, belanja fashion kekinian, jajan makanan yang sedang ngehits saat itu. Sedangkan aku? lagi-lagi aku harus sabar, aku selalu menghibur diriku saat itu, akan ada saatnya nanti dimana aku menikmati apa yang aku sabar-kan untuk hari ini. Aku pun adalah orang yang paling hemat sepertinya, karena untuk makan di Jogja yang menurut versiku sekarang adalah paling murah, dulu aku sangat begitu perhitungan.. haha teringat tulisan yang pernah aku tulis di 

http://ziquidh.blogspot.co.id/2013/07/aku-kamu-dan-bbm.html

Ditulisan itu menceritakan bagaimana aku begitu nelangsanya ketika harga BBM naik haha (oiiaa.. akhir semester 4 akhirnya aku dikasih motor oleh ayah, ga naik utuk-utuk lagi untuk ngajar :D)

Singkat cerita, waktu terus bergulir, dan aku telah menyelesaikan studiku di Farmasi UII, tahun 2015. Itu artinya waktuku untuk membuka celengan gajahku, yang mana ketika celengan itu pertama dibeli aku mengikrarkan dia akan disembleh sesaat aku telah wisuda. 4 tahun waktu hidup gajah itu berwujud utuh. Membuka celengan itu, degdegan nya luar biasa.. Ah Allah mungkinkah uangnya cukup untuk bisa menjadi tamuMu? Dan saat dibuka, bukan mainnya rasaku, jumlahnya diluar prediksiku. Ah Allah, tahun ini, tahun 2015, hamba bisa jadi tamuMu :")

Tapi.. Allah mengujiku, lagi-lagi Allah mengatakan 'NANTI' untuk mimpiku, karena sesaat setelah itu, ada berita bahwa rupiah melemah, dollar naik, uang yang tadinya hampir cukup, ternyata makin ga cukup. Oh Allah, hamba belum pantas yaa menjadi tamuMu? gumamku saat itu sambil berurai air mata. Cara bagaimana lagi untukku dapat menggenapkan uang untuk menjadi tamuMu Rabb? Ah. ga sampai setahun, Allah memberi jawaban, Allah meng-acc permintaanku, Kerjaan di Tarumanagara yang ga disangka-sangka Allah mengIYAkan aku menjadi tamuNya, dengan bonus berangkat bersama ayah dan bunda, yang keduanya diberangkatkan oleh kakakku. Duhai Allah.. sungguh Engkau Maha Baik, selalu ada caramu untuk menjawab doa hambaMu di waktu yang tepat dan dengan cara yang terindah. Sebelumnya hamba ga membayangkan untuk menjadi tamuMu bersama kedua orang tua hamba, tapi nyatanya? aku selalu dibuat speechless dengan ke Maha Romantisan-Mu :")

DESEMBER, 2016
Entah rasa apa yang aku rasakan, selain syukur banyak-banyak.. menginjakkan kaki sebagai tamu Allah di negeri para Nabi membuatku merasa tak pantas, lagi-lagi aku mengikrarkan diriku sebagai orang yang paling cengeng, kali ini, di negeri ini mataku tak henti beruraian air mata, karena ke Maha Baikan Ia, secepat itu Ia mengabulkan permintaanku, secepat itu Ia memanggilku seolah mengatakan, "Sini hambaku, mengadulah apa persolanmu secara langsung padaKu.. disaksikan para malaikat yang mengelilingimu di tempat yang suci ini" 

Tempat pertama yang aku kunjungi adalah Madinah Al-Munawwarah

Sebagai salah satu kota suci umat Islam, Madinah memiliki sejumlah keutamaan, yaitu :
  1. Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-Quran.
  2. Yang menjadikan Madinah sebagai tanah haram (suci) adalah Allah SWT.
  3. Pengharaman pemburuan dan buruan di Madinah.
  4. Larangan memotong pohon-pohon, mencabutnya dan memungut barang yang tercecer.
  5. Pengharaman mengangkat senjata dan berperang di dalamnya.
  6. Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW.
  7. Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW.
  8. Madinah dibersihkan dari Syirik.
  9. Keberkahan di Madinah dilipatgandakan.
  10. Dajjal tidak boleh memasuki Madinah.
  11. Tanahnya sebagai penyembuh (Syifa')
  12. Syafaat bagi siapa saja yang sabar atas cobaan di Madinah.
  13. Syetan putus asa untuk disembah di Madinah.
  14. Para Malaikat menjaganya hingga Hari Kiamat.
  15. Madinah bermandikan cahaya pada hari kedatangan Rasulullah SAW.
  16. Beribadah di Masjid Nabawi dilipatgandakan pahalanya.
Salahsatu tempat mustajab dikabulkannya  doa di Madinah adalah Raudhah, biasa disebut taman syurga. sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa “antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga” Disarankan disana untuk doa banyak-banyak karena inshaAllah doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. saat itu aku gak terlalu mendengarkan arahan pembimbing, aku lagi berkelana dengan fikiranku, aku masih ga percaya ada di depan makam Rasulullah, manusia mulia di muka bumi ini, aku ada hanya beberapa meter di depan makamnya. Ya Rasulullah.. aku disini... :') Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa Ala Ali Muhammad, ku ulang sholawat berkali kali hingga aku menyadari bahwa aku memang ada disini. Tiba giliran rombonganku untuk masuk ke raudhah, berdesakkan. sesak sekali, lagi-lagi aku ga terlalu merasakan desakan itu, meski jika aku hitung ada berapa jamaah yang berebut masuk kesana rasanya tak akan terhitung. Ah Allah. sebegini banyak nya kah yang rindu pada kekasihMu? termasuk aku? Lagi. aku menangis didalam desakan para jamaah :')

Depan Pintu Raudhah
Sesampainya di karpet hijau, yang menandakan bahwa aku udah sampai di raudhah, salahsatu tempat mustajab, doa yang aku susun dengan rapi yang udah aku siapkan dari tanah air untuk dipanjatkan, tiba-tiba aku tak kuasa untuk mengucapkannya, cuma air mata yang mengalir.. deras begitu deras... aku malu mengucapkan keinginanku pada Allah, selama ini Ia selalu mengabulkan apa yang aku pinta. Aku ingin meminta hal keduniawian padaNya, sesungguhnya aku lupa bahwa telah banyak nikmat yang telah aku dapatkan, hingga pada akhirnya aku hanya mengucapkan.. Allah... terimakasih untuk kehidupan yang Engkau berikan, terimakasih untuk memilih hamba untuk menjadi hamba yang selalu menghamba, jangan biarkan hamba menangis sendirian ya Rabb.. selalu yakinkan hati hamba bahwa apapun yang akan terjadi pada hidup hamba selanjutnya, Engkau akan selalu membersamai hamba... Rabb.. jika boleh aku meminta untuk meninggal, maka disinilah tempatnya, jika belum saatnya, izinkan hamba untuk mengadu padaMu ditempat ini, lagi dan lagi..... Allah Aku mencintaiMu.. 


Akhirnya aku bisa mengambil gambar ini sendiri :')
Selepas meninggalkan Madinah, maka Makkah lah tujuan terakhir untuk melaksanakan rukun umroh, selepas dari Madinah yang suhunya saat itu 12 derajat celcius, aku malah sakit.. ah tiba-tiba aku sebel sama diriku sendiri, no right time zii... tapi Allah menegurku, mungkin saat itu aku butuh istirahat, aku lupa bahwa semenjak di Indonesia aku jarang tidur, kebanyakan nangis pula.. tapi namanya Fauziah Ridho, selalu maceuh anytime, anywhere, hingga mengabaikan tubuhnya meskipun tubuhnya sudah memberikan alarm untuk istirahat sejenak. Ga cukup dengan dikasih sakit, Allah memberikanku haid. nah untuk ini aku gabisa apa-apa. Lagi-lagi nangis. mau maceuh pun gabisa, terpaksa istirahat disaat rombongan melakukan tawaf. Saat itu, aku janji sama Allah untuk mau istirahat dengan syarat Allah menghentikan haid ku, dan... lagi-lagi Allah mengabulkan doaku segera, setelah istirahat, haidku benar-benar berhenti, aku bisa tawaf, bisa sa'i. Ah Allah aku semakin yakin bahwa Engkau benar-benar memperhatikanku dan mengabulkan doa hambaa :(:( (dibuat speechless untuk kesekian kali atas keajaiban yang terjadi)

Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka

Dengan menggandeng tangan ayah, aku melakukan tawaf, berdua mengelilingi kabah, disini aku banyak meng-aamiini doa ayah, jika selama ini aku hanya melihat ayah sedang sholat dan berdoa, maka sekarang aku mendengarkan doa apa yang selama ini ayah panjatkan, dan doa yang Ia panjatkan pada Allah adalah doa untuk anaknya, untuk aku.. anak mana yang ga teriris hatinya ketika mendengar ayahnya mendoakan dengan suara lirih sambil beruraian air mata agar Fauziah Ridho diampuni dosanya, dilancarkan sekolahnya, diberikan jodoh terbaik, dilancarkan rezekinya.. Segitu cintanya ayah padaku Rabb... :'(

Selepas Tawaf, masih dengan menggandeng tangan ayah, aku melakukan sai, antara safa dan marwah.. Ayah memintaku untuk murojaah.. "Nak.. coba baca surat yang kamu hafal, biar ayah mendengarkannya.." yang mana ayah?.. "Al-Mulk cobaa.." sambil berjalan pelan, ayah mendengarkan murojaahku, sambil menggandeng tanganku, makin erat... semakin erat... Setelah selesai, ayah tersenyum.. Lagi... lalu ayah membuka dengan Ar-rahman... Allamal quran... kholaqol insann.. allamahul bayann... dan kita murojaah bersama... entah kenapa, malam itu adalah malam teromantis yang aku laluin bersama ayah, setelah aku menemani ayah di rumah sakit selama 11 hari, menemani masa kritis ayah saat di ruang operasi, aku bersyukur Allah memilihku untuk bisa menghabiskan malam ini, di tempat ini bersama dengan orang yang paling aku cintai setelah Engkau, Rasul-Mu, dan Bunda.. jika bisa, aku ingin waktu terhenti saat itu. :') Allah.... terimakasihh...

Depan Ka'bah setelah Tawaf Wada

Depan Maqam Rasulullah SAW

Perjalanan spiritual ini menjadikan perjalanan yang semakin meyakinkan bahwa Allah Maha Cinta akan hambaNya, tidak ada yang tidak mungkin bagiNya apabila kita berharap.. Allah Maha Penggenggam mimpi hambaNya.. oh Allah... tidak ada yang tidak uzi miliki apabila uzi Memiliki Engkau.. oleh karena ituu.. jangan biarkan hamba menangis sendirian ya? :') oh Allah... hamba mencintaiMu, meskipun terkadang masih sebatas wacana untuk mengatakan aku cinta, tapi izinkan hamba mengubah wacana itu menjadi realisasi... Allah... terimakasih, kini hamba tidak takut untuk bermimpi, hamba tidak takut untuk menghadapi kehidupan yang akan hamba jalani selanjutnya, Ada Engkau yang selalu meyakinkan jika, all is well :)

Masjid Quba
Masjid Nabawi (Depan Maqam Rasulullas SAW)

Umroh bersama MQ Travel (sewaktu mau ziarah kota Madinah bersama Aa Gym)

Masjid Ar-Rahmah (biasa disebut masjid terapung), Jeddah

Dan untuk KAMU :)




(Semoga apa yang tertulis tidak menjadikan riya'.. Allah Maha Tahu niat hambaNya, jika ada yang baik dari tulisan ini, mudah2an menjadi pahala, jika ada yang tidak baik semoga Allah mengampuni)

0 komentar:

Posting Komentar