Sabtu, 22 April 2017

Petualangan Ukhuwah KAMIL Pascasarjana ITB 2016-2017 :)

Jika hati sudah menuntun untuk melangkah, maka orang-orang pada tujuan yang sama akan dipertemukan dalam perjalanan.

Aku selalu dibuat takjub dengan apa-apa yang diberikan Yang Maha Cinta kepadaku, salahsatunya adalah ini. Entah jalur takdir mana lagi yang membawaku hadir ditengah mereka, mungkin ini adalah wujud dari doa yang pernah terucap beberapa tahun silam, jika aku menginginkan untuk menjadi bagian dari masjid berkubah terbalik ini, di masjidnya para pejuang, masjid para kiayi-kiayi besar berproses, masjid ketika Gus Mus merasa gusar dengan perjalanannya hingga tercipta puisi yang fenomenal "kucari sebuah mesjid" , masjid para mahasiswa-mahasiswi berdiskusi dan belajar dalam halaqah-halaqah kecil. masjid yang menjalankan sebenar-benarnya fungsi sebagai masjid. Doa yang begitu sederhana yang dilantunkan oleh zia dulu. Namun, namanya doa selalu dikabulkan diwaktu yang tepat, bukan saat itu, tapi saat ini, saat dimana aku memang dirasa pantas menjadi salahsatu orang yang berproses disini. Ia selalu romantis, memberikan sesuatu di waktu yang tepat dan dengan cara yang terindah 

dan menjadi bagian dari KAMIL Pascasarjana ITB periode 2016-2017 adalah episode tersendiri dalam hidupku yang kelak akan ku ceritakan pada anak-anakku nanti, sebagai dongeng penghantar tidur mereka, bahwa dipertemukan dengan orang-orang yang selalu mengajak kebaikan adalah salah satu rezeki dari Yang Maha Cinta yang tak ternilai harganya. 

Pustaka Kamil memang sudah berlalu, tapi izinkan aku untuk menuangkan secercah cahaya yang menelusup pada potongan kisah hidupku, bergradasi, membuat perpaduan warna yang sempurna, sesempurna lengkungan pelangi, Indah ☺

(Curug Tilu Leuwi Opat)
Photo by: Kak Bima

***


Januari 2016
Finally, secara sah aku dinyatakan sebagai mahasiswa ITB, kampus yang dulu selalu membuat mataku sembab ketika harus menerima kenyataan pahit bahwa doa yang setiap malam aku panjatkan pada Yang Maha Cinta secara tersirat dikatakan belum saatnya. Hingga pada akhirnya kaki memang harus melangkah sedikit lebih jauh untuk menemukan arti keikhlasan yang sebenar-benarnya, UII dan Jogja adalah dua hal yang tidak pernah ada dalam untaian doaku namun justru dua hal tersebut adalah salah dua warna yang tak akan pernah terlupakan bahkan selalu aku rindukan hingga tulisan ini diketik,bahkan hingga nanti. Ah Allah, lagi-lagi aku selalu dibuat takjub dengan skenarioMu atas perjalanan hidupku ☺

Menjadi mahasiswa pascasarjana tidak semengasyikan yang aku bayangkan sebelumnya, mungkin ekspektasiku masih sama seperti suasana S1 dahulu, bahwa aku akan mendapat teman yang banyak, kuliah dengan jadwal teratur, selepas kuliah jalan-jalan dengan teman, atau mungkin sekedar makan bareng di kantin mendiskusikan mata kuliah yang tadi dijelaskan, dan ternyata apa realitanya? sangat-sangat tidak sesuai dengan ekspektasi, namanya mahasiswa pascasarjana, otomatis sudah memiliki kesibukan masing-masing, pekerjaan masing-masing, berbeda dengan teman-teman semasa S1, kesibukan kami semua sama, hanya sebatas kuliah-nugas-praktikum-laporan , namun sekarang aku berteman dengan pribadi-pribadi yang jauh lebih dewasa dengan urusannya masing-masing, ada yang sudah berkeluarga, ada yang sibuk dengan rutinitasnya sendiri, mana mungkin aku mengajak mereka untuk melakukan kegiatan remeh temeh seperti jalan-jalan layaknya anak seusiaku yang masih "sendiri" hahaaha. namun untuk hal itu aku bersyukur, aku serasa memiliki kakak-kakak yang mengayomiku dan memberikanku pelajaran kehidupan yang selalu mereka share untuk ku dapat belajar menjalani kehidupan kedepannya. Terimakasih Teh Prina, Kak Santi, dan Kak Raafi. Squad Farmakokimia 2015 genap, zia bersyukur banyak-banyak dipertemukan dengan kalian, karena kalian zia sedikit demi sedikit memahami arti kehidupan lain selain kehidupan kampus

Namun, karena pada dasarnya aku adalah orang yang tidak bisa diam, maka rutinitas kampus-kost sangat menjemukan bagiku. Hingga pada suatu saat kakiku melangkahkan kaki ke masjid salman, saat itu waktu menunjukkan pukul setengah 2 siang, belum masuk waktu sholat, aku hanya sekedar ingin nongkrong saja, karena bagiku adalah hiburan tersendiri melihat halaqah-halaqah kecil di pelataran mesjid Salman yang mereka bentuk untuk belajar. dan tetiba hp ku bergetar, ada pesan masuk di grup whatsapp, kurang lebih isinya adalah open recruitmen anggota KAMIL Pascasarjana ITB. Sejenak aku perhatikan dengan detail isi pesan tersebut, dalam hatiku bergumam, KAMIL itu apa? organisasi yang terdengar asing bagiku, aku bergumam dalam hati, ini karena aku yang memang kurang update atau KAMIL yang tidak terkenal sehingga aku gelap tentang organisasi ini? hahaha.. tetapi ternyata memang aku yang gak gaul saja, organisasi ini adalah organisasi satu-satunya bagi mahasiswa pascasarjana ITB. Dan dengan iseng aku isi formulirnya, iya hanya sekedar iseng. Pada formulir itu aku disuruh mengisi biodata singkat dan departemen apa yang akan aku masuki. Namanya iseng ya otomatis aku asal-asalan lah ya ngisinya juga, tiba pada opsi pemilihan departemen, ini yang aku bingungkan, aku mau masuk departemen apaaaaa... pilihannya saat itu adalah Departemen Pembinaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Departemen Media, Departemen Syiar, Departemen Akademik dan Profesi (AKPRO), Departemen Eksternal dan Departemen Fundraising. Dari keenam departemen tersebut aku bingung mau mengajukan diri masuk ke departemen mana, yang jelas aku sudah mem-blacklist departemen syiar, karena pada saat itu aku berfikir, "wahhh... ini anggotanya pasti jilbaber semua, akhi-akhi dengan celana la isbal dan janggut memanjang semua nih...jadi paling rusak lah aku sepertinya jika memasuki departemen ini, intinya aku minder.. hahaha"  hampir meng-klik departemen media, tapi.. sek sek aku bisa apa, paling banter aku cuma bisa menggambar gunung dan bebek, maka ku urungkan lah niatku mengklik departemen media, lalu opsi selanjutnya adalah eksternal, mmm lumayan nih birokrasi, secara aku suka berinteraksi dengan orang banyak, tapi kembali ku urungkan niatku karena aku lebih tertarik pada PPSDM dan Akpro, hingga pada akhirnya aku mengklik opsi pertama adalah PPSDM dan opsi kedua adalah Akpro, namun tragedinya adalah, aku salah mengklik opsi kedua, seharusnya Akpro malah terklik Fundraising. Hiyaaa... (-_-") namun dalam batinku bergumam, yasudahlah ya.. yang penting kan opsi pertama sesuai dengan yang aku inginkan, keterimalah, yakali aku ditolak kan... dengan PD nya aku bergumam demikian. 

Hingga pada akhirnya pengumuman penerimaan anggota, aku di whatsapp oleh salahsatu mbak-mbak ramah nan baik hati, yang saat ini aku tahu bahwa keramahannya pada saat itu adalah salah satu skenario yang mereka buat, parah emang hahaha (sebut saja namanya mbak Millah, peace mbak ^^😀) beliau mengatakan jika aku masuk ke departemen fundraising, dan aku membalas dengan senyuman serta mengatakan bahwa inshaAllah aku akan bergabung.. Tapi tahu gak apa responku yang sesungguhnya dalam hati? "AAkkkkk... kezeeelll... aku ditolak coba sama PPSDM.. kenapa aku terpilih menjadi anggota yang justru karena kecelakaan ketika mengklik opsi departemen?" 

Singkat cerita, aku sudah gabung di grup whatsapp yang bernamakan Fun(D)Raising, masih setengah hati sih masuknya, hingga aku masih menjadi silent reader, bahasan di grup mengenai kesepakatan untuk rapat sekaligus perkenalan, aku masih menjadi pembaca, gak ikut nimbrung menanggapi ajakan tersebut sehingga mereka memutuskan diamnya anggota menyatakan kesetujuan. Tibalah hari H rapat perdana, lokasi rapat, Lapcin pukul 16.30 WIB. Karena hatiku masih setengah hati mengikuti rapat tersebut, maka aku izin untuk tidak ikut rapat tersebut dengan alibi kuliah. hahaha. memang kuliah sih sebenarnya, tapi sampai jam 16.45, jika ingin, sangat masih memungkinkan untuk ikut rapat, tapi ya namanya masih setengah hati, jadi bablas lah aku pulang ke kost. wkwkw.

Grup Fun(D)Raising masih saja ramai, membahas PJ masing-masing proker, tentu saja aku masih belum di PJ-in apa-apa karena ketidak hadiranku di rapat pertama, dan aku masih jadi pembaca setia di grup, hingga tibalah rapat kedua. Hari Minggu, tempat McD simpang Dago. Singkat cerita, mereka sudah kumpul di McD dan lagi-lagi aku mengalami sebuah tragedi, motorku mogok (-_-") dibawa ke bengkel biasa mamangnya gak bisa menangani, katanya yang rusak adalah sistem injeksinya, dan alhasil aku cari bengkel yang bisa menangani motorku, butuh waktu yang cukup lama, dan Hp ku terus berdering.. dari mbak millah, mbak-mbak ramah yang di skenario keramahannya haha.. sejujurnya males ngangkatnya tapi terpaksa aku angkat, dannnnnnn suara lemah lembut itu meluluhkanku, aku gak tega mengatakan gak bisa hadir untuk kedua kalinya. hingga aku mengatakan iya mbaak, aku hadir tapi terlambat. fiuuh ini keterpaksaan yang menyebalkan, gumamku dalam hati.

Pertemuan dengan anggota FR dan apa saja yang telah aku jalani dengan FR akan menjadi bahasan tersendiri di judul yang berbeda, terlalu banyak momen bareng mereka, terlalu banyak tawa yang menghiasi di setiap rapatnya, terlalu banyak kenangan yang terukir bersama mereka. Intinya, pada akhirnya aku bahagia ada di tengah-tengah mereka, ini adalah salah satu skenario Yang Maha Cinta untuk mempersatukan aku dengan geng alay ini, berawal dari tragedi salah klik opsi departemen hingga pada akhirnya nyaman. Aku gak terbayang jika aku memang benar-benar diterima di departemen PPSDM, yang aku tahu kenyataannya, departemen tersebut dijuluki sebagai departemen terKAKU, aku membayangkan apa jadinya aku ketika menjadi anggota PPSDM, mugkin aku akan menjadi orang yang anggun, gak pecicilan dan menjadi kaku (?) wkwkwkw... atau aku membayangkan ketika aku gak salah klik dan aku terpilih menjadi anggota departemen Akpro? wuiihh sejujurnya gak terbayangkan, saking abstraknya akan jadi seperti apa aku di departemen Akpro HAHA😁😁

***
APRIL 2017
Dan kini, masa kepengurusan itu sudah berlalu. Setahun mengukir jejak bersama KAMIL terasa masih kurang, namun berakhir bukan berarti menjadi akhir, berpisah bukan berarti terpecah, berlalu bukan berarti hanya sekedar menjadi puing masa lalu, justru ini menjadi sebuah awal kisah baru. 

Telah menjadi harga mutlak bahwa setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kita pernah dipertemukan pada jalan dan tujuan yang sama, walau berjarak tapi kita masih di tujuan yang sama kan? iyakan? :"

Di awal kita bersua mencoba untuk saling memahami
Keping-keping di hati terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan Duka
Kita jalani semua
Semata-mata harapkan Ridho Nya

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan robitoh pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua di Syurga

(Sigma-Senandung Ukhuwah)

Menuliskan ini ditemani senandung Sigma-Senandung Ukhuwah. Sedih? Pasti. Namun, pejuang gak boleh cengeng. Kita masih sama-sama di jalan yang sama, hanya jalurnya saja yang berbeda, tujuan kita masih sama, hanya saja cara yang mungkin akan berbeda. Terimakasih sudah pernah membersamai, terimakasih telah bersedia menjadi salahsatu potongan puzzle terindah di kehidupanku, semoga Allah menghimpun kita di syurga-Nya kelak, KAMIL menjadi saksi bahwa kita pernah mengukir kenangan bersama dalam memperjuangkan risalah Agama Allah ☺ Semangat Pejuang, segeralah selesaikan tesisnya, segeralah berjuang dalam dakwah di jalan yang lain (re:nikah) #halah #ujungujungnyabaper☺

Pengurus KAMIL PAscasarjana ITB 2016-2017

KAMIL on Vacation at Curug Tilu Leuwi Opat
Bisa tebak aku yang mana? hhee


FRangers💕


💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Kak Rabita - Kak Nia - Zia

*Bakalan rindu momen-momen ini 😢😢😢😢😢

0 komentar:

Posting Komentar