Rabu, 13 November 2019

Jadi Abdi Negara. Refleksi diri dulu yuk :)

Tulisan ini sekedar mengingatkan akan hal ajaib yang membawa hingga detik ini. Ku selalu takjub dengan apa yang ditulis, sungguh! sebegitu ajaibnya kekuatan doa, sebegitu dibuat takjubnya akan tulisan yang menjadi nyata.

Kini.
Aku menjalani dunia yang kemarin aku desain, ya! kehidupan yang aku tulis kemarin di catatan harianku, pada secarik kertas yang selalu ku semogakan, diantara list per list yang aku tulis ternyata sebagian besar terealisasi. Sungguh Allah Maha Penggenggam Doa!

Bagi sebagian orang, mungkin ini terlihat sederhana. "alah... semua orang juga merasakan hal yang sama" "ealaah... ga cuma kamu doang kels.." "ada yang lebih hebat kelss..." Betul. ini hanya pencapain dunia yang semua orang bisa mendapatkannya, ada orang yang selalu lebiih hebat, karena memang begitu nyatanya, diatas langit masih ada langit. Pencapaian dunia tidak akan pernah membuat seseorang menjadi puas, justru akan merasa selalu kurang dan kurang, layaknya meminum air laut, semakin diteguk, semakin kuat pula rasa haus melanda.  Ya! tipu daya dunia selalu membuat orang silau, lupa akan tujuan akhir yang lebih kekal. Semoga kita ga termasuk di dalamnya ya :)

Sumber: Google

Rabu, 02 Januari 2019

CERITA PERJALANAN #3 ISTANBUL

Jalan masih panjang...
Terbentang di hadapan
Tak hanya sekedar DUNIA
Lihatlah kedepan
Yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu

Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah
Lewati segalanya
Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita

(Edcoustic - Jalan Masih Panjang)

***
Soundtrack lagu diatas adalah lagu favoritku ketika mengerjakan sesuatu di depan laptop, termasuk saat menuliskan tentang ini, tentang bagaimana (lagi-lagi) Allah menjawab doaku dengan cara tak ter-logikakan oleh akal manusia. Terimakasih Ya Mujiib.

Oia, maaf untuk yang nunggu tulisanku tentang perjalanan kemarin (untuk yang nunggu sih) hehe.. kalau ngga, anggaplah ini adalah tulisan untuk diriku sendiri tentang ke-Maha Baik-annya Ia pada hamba yang seringkali alpa untuk bersyukur seperti diri ini. :"

Aku baru sempat menuliskan ini ketika tahun sudah berganti angka, dari 8 menjadi angka 9. Angka tertinggi dari semua angka. Tapi apalah arti angka ya kan, yang penting adalah bagaimana untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari kehari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. #halaah :D Sepulang darisana ku berasa maraton dikejar berbagai deadline #cielahsokbet. wqwq tapi beneran, ku berasa diteror untuk segera menyelesaikan laporan karena hanya menghitung hari untuk monev, belum lagi buku-buku yang melambai untuk segera dibaca dan dipelajari. Alhamdulillah semuanya telah terselesaikan dengan baik di Tahun yang baru ini. (lagi) Terimakasih Ya Ra'uf telah memampukan :")

Jangan cari aku disini, karena aku gaada di foto ini, ku lebih milih jalan2 😆
***