Selasa, 26 Juni 2012

Pergilahhhh.......

Membaca syair dari Imam Syafi'i yang berisikan

Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Pergilah kau kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air yang diam menjadi rusak kerana diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak kan keruh menggenang

Singa tak akan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika sahaja matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tidak akan menunggu saat munculnya datang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika dibawa ke bandar berubah mahal jadi perhatian hartawan.

tak terasa air mataku mengalir dengan deras, entah kenapa.. tapi saat ini aku jadi ingat ayahku yang berpisah jarak denganku, ayah yang selalu bilang dan memberi nasihat..

"nak.. pergilah kamu, cari ilmu diluar sana, jangan kamu selalu merasa ingin pulang, tinggalkan kampung halamanmu untuk menjadi seorang yang sukses.. Jika burung ingin terbang dengan tinggi maka perkuatlah sayapnya, jangan ingin jadi burung yang hanya terbang di sawah yang hanya akan mendapatkan makanan padi saja........"

Terngiang akan perkataan ayah, dan dengan itu aku selalu berjanji kepada diriku sendiri, dengan disaksikan oleh Rabb Yang Maha Cinta bahwa aku akan selalu mandiri, hanya mengandalkan diriku sendiri dan bantuan Rabb Yang Maha Kasih, aku selalu yakin, bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK AKU MILIKI JIKA AKU MEMILIKI ALLAH :)

0 komentar:

Posting Komentar