Tepat tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB bapak presiden Indonesia secara resmi menaikkan harga BBM dari 4500 ke 6500 Rupiah, sekilas diliat dari harganya sih gak terlalu bikin khawatir, toh cuma naik 2000... awalnya hanya bisa "positif thinking" aja... masih woles woles aja, bahkan sempat berucap, "Jikaa bapak presiden menaikkan harga BBM demi menstabilkan keuangan Negara, aku ikhlas... tapi jika harga BBM dinaikkan untuk memuaskan para pejabat tinggi yang tidak memiliki hati nurani aku murka..."
Bijak banget kan aku saat ditanya tentang komentarku tentang kenaikkan harga BBM.. mungkin hal serupa dirasakan sama yang mewawancaraiku.. mungkin dalam hatinya bergumam "kamu belum merasakan dampak kenaikannya sihhh..."
Ohh... (mungkin) karena gumaman orang yang mendengar komentarku yang sok bijak itu aku merasakan sendiri akibatnya..
Pertama. Saat si "Siti" sebutan untuk motor merah yang selalu setia menemani hari-hariku kemana pun dan kapan pun aku butuhkan meminta untuk minum, dan dengan segera aku memenuhi permintaannya itu. Berjalan berdua dengan Siti ke tempat minuman si Siti dijual, jarak 2 km yang ditempuh untuk memuaskan keinginan si Siti sambil bernyanyi dan diiringi dengan hembusan angin sepoi-sepoi, terasa sangat romantis... dan ketika sampai tempat tujuan, belum menemukan hal yang aneh.. sampai saat si Siti selesai diisi, keanehan itu mulai muncul jreng jreng jreng....... terpampang jelas disana angka menunjukan 18.000 , sontak dong aku kaget, si siti biasanya cuma belanja 10.000 lebih dikit sekarang naik drastis... cuma bisa bilang wooww... sambil ngelus si siti sambil bergumam "wahhh siti, harga minummu naik... kalo aku jarang beliin kamu minum lagi, kamu jangan protes yaaa... minumnya dihemat yaaa..." akhirnya aku dan siti pulang dengan diam seribu bahasa. :(
Kedua. Ini terjadi saat aku kelaparan. ditemani dengan siti dan teman seperjuanganku dalam susah, sebut saja dia "tante nenek", kenapa saya panggil dia tante nenek karena dia kaya tante-tante dan kaya nenek-nenek.. hahaha seandainya dia baca tulisan saya ini saya yakin dia bakalan memaki saya seperti nenek memaki cucunya haha... tapi tante nenek yang satu ini adalah tante nenek yang keren.. karena dia mau diajak hidup susah sama saya haha.... disaat kondisi yang membuat lambung mencicuit cuit.. kami bertiga melaju ke sebuah tempat jualan makanan favorit kami.. makanannya sih favorit tapii.. harganya itu loh yang gak favorit... untuk ukuran kami sebagai mahasiswa Jogja harga 12.000 itu harga mahal lohh... dan tolong harga ini jangan dibandingkan dengan harga di kampung halamanku Bandung yang dengan harga segitu mungkin cuma cukup buat beli bala-bala hehe tapi disini dengan harga 12.000 kita bisa makan makanan seafood asam manis... ohh saat menemukan makanan yang berbau udang, cumi, sungguhh itu adalah nikmat Allah yang tidak bisa didustakan, dan sekali lagi saya tekankan. itu hanya berlaku untuk saya dan tante nenek. Dengan hati yang senang tapi dengan sedikit sedih karena saya dan tante nenek harus mengeluarkan uang 12ribu untuk sekali makan yang biasanya itu uang cukup untuk 2 kali makan , tapi aku mengucap pada tante nenek, gapapa yaa te, kita kan lagi ujian, sekali-kali memanjakan tubuh kita dengan makanan enak gaakan mengacaukan perekonomian kita. dan tante nenek mengangguk meskipun anggukannya tidak mencerminkan ke ikhlasan.... masuk dengan langkah yang mantap dan langsung disambut dengan senyum ramah bapak penjualnya, bapak penjualnya menyodorkan kami kertas dan pulpen.. langsung saya menuju ke tempat biasa kami duduk, dan seketika saya kaget.... karena kertas daftar harga menu sudah digantiiii.... dan itu pun membuat tante nenek juga gak kalah shock sama sayaa.... ohhhhh perasaan sudah mulai gak tenang... dan benar saja ketika saya membukanya, daftar harga disana baru semuaaaa... dan benar-benar bikin lutut lemes saat liat makanan favorit kami naik menjadi 15.000... huaaaa pengen nangis dong, pengen nangisss.... itu juga dirasain tante nenek.. bahkan tante nenek sempat menawarkan untuk keluar saja dari tempat yang menyeramkan ini. tapi... malu tanteee... kita sudah masuk dan membawa kertas pulpen yang disodorkan bapaknya.. keadaan itu sungguh membuat perut yang tadinya bersiul-siul, tiba-tiba bungkam seketika.
Dengan sikap pasrah, saya mulai mencari harga termurah di daftar menu tersebut, dan menemukan harga nasi goreng telur dengan harga 8000.. tante nenek mengikuti apa yang aku pesan dan akhirnya kita makan dengan hati yang tersayat-sayat karena tidak jadi makan udang cumi asam manis yang kita idam-idamkan.
Kisah di atas hanya segelintir dari kisah yang aku alami semenjak bapak Presiden menaikkan harga BBM. Apakah hal serupa dialami juga oleh kalian? apa hanya aku dan tante nenek saja yang merasakan? oh.. perasaan tersiksa ini bukan karena uang bulanan kami yang tidak cukup untuk makan-makanan enak. bukan... tapi ini terjadi karena kita menghargai uang, karena prinsip kita selagi bisa makan makanan enak yang murah dan sehat kenapa harus memilih makanan yang mahal? dan kita bersikap kaya gini karena kita mempunyai mimpi yang besar. dan uang yang kita hemat-in adalah salah satu untuk mewujudkan mimpi besar kita, berpegang teguh kalau selagi jadi mahasiswa hidup harus prihatin dulu. mudah-mudahan prinsip itu membawa kita pada mimpi yang kami idamkan :" tapi bapak Presiden sedang mengguncang prinsip kami, aahh... bapak.... bapak merasakan apa yang kami rasakan tidak? kok saya masih melihat orang-orang yang duduk manis disana masih hidup berfoya-foya? apakah kenaikan BBM ini adalah keputusan yang tepat? Saya sebagai rakyat dari sebuah Negara yang Bapak pimpin hanya bisa berdoa, semoga bapak bisa amanah dan bisa mempertanggungjawabkan semuanya di hadapan Yang Maha Kuasa (kelak) :"