Rabu, 14 Desember 2011


SIKAP AKHWAT DALAM ISLAM SECARA KAFFAH

Dalam Q.S Al-Baqarah: 208 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
            Ayat diatas adalah perintah dari Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk memasuki agama Islam secara Kaffah. Masuk kedalam Islam secara kaffah maknanya adalah membenarkan Islam, baik dengan ucapan maupun amalan secara keseluruhan, baik masalah-masalah aqidah Islam maupun hukum-hukum syariat.
            Membahas Islam secara kaffah sebenarnya sangat luas, namun dalam hal ini saya akan membahas tentang bagaimana seharusnya sikap seorang akhwat dalam melaksanakan perintah Allah SWT untuk menjalankan Islam secara kaffah.
            Permasalahan yang menyangkut kaum hawa saat ini tidak pernah surut dalam berbagai pembahasan, mulai dari model pakaian,kontes kecantikan,pendidikan anak,kedudukan dan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat sampai bagaimana peran mereka dalam pembinaan umat. Tak jarang timbul pertanyaan apakah kedudukan akhwat itu sama dengan ikhwan? Apabila kita kembali kepada ajaran Islam secara kaffah, pertanyaan diatas tidak terlalu sulit untuk dijawab. Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad dengan serangkaian aturan yang mengatur manusia dengan Khaliq-Nya,manusia dengan dirinya sendiri,dan mengatur manusia dengan manusia yang lainnya.Syariat Islam diturunkan Sang Khaliq untuk mengatur kehidupan dan memecahkan berbagai permasalahan hidup manusia disetiap waktu dan tempat.
            Penerapan Islam secara kaffah adalah suatu kewajiban yang Allah SWT perintahkan kepada hamba-hambaNya kaum mu’minin. Ini merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh setiap individu mu’min,bahwa dia harus menerapkan Islam secara kaffah, siapapun dia,dan apapun profesinya.
Dalam menjalankan Islam secara kaffah akhwat memiliki kewajiban dan aturan khusus yang telah ditetapkan Allah SWT, yang membedakannya dengan ikhwan. Seperti :
*      Larangan bepergian jauh kecuali dengan mahromnya.
*      Wajib mengenakan kerudung dan berjilbab ketika keluar rumah.
*      Harus ada izin suami ketika akan keluar rumah.
*      Tugas pokoknya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.
Dalam rumah tangga pun seorang akhwat bertanggung jawab terhadap suami dan anak-anaknya. Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda dalam potongan hadist berikut :
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهْىَ مَسْئُولَةٌ
Yang artinya : “… seorang wanita (istri) itu sebagai penanggungjawab atas rumah suaminya serta putra-putrinya dan sekaligus dia (istri) tersebut akan dimintai pertanggungjawaban.
Istri mempunyai kewajiban terkait dengan suami. Syari’at telah menyebutkan, baik Al-Quran maupun As-Sunnah,berbagai kewajiban tersebut,maka kaum wanita wajib mengetahuinya. Terkait urusan rumah tangga saja masih banyak kaum wanita muslimah yang belum tahu dan mengerti tentang Islam secara kaffah. Jangankan menyeluruh, terkait dengan dirumah tangga saja masih banyak perkara yang belum dimengerti dan dipahami.
Oleh karena itu kita sebagai akhwat wajib mempelajari lagi peran dan sikap kita sesuai dengan perintah Allah SWT dan sunah Rosululloh SAW, agar bisa dikatakan sebagai seorang akhwat yang telah memasuki agama Islam secara kaffah.
Mengutip sebuah kata-kata indah yang pernah saya baca....

sebaik-baiknya wanita adalah wanita tak pernah lupa akan kodratnya
menjadi istri solehah dan ibu yang hebat untuk anak-anaknya

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menutup auratnya
menjadikan malu sebagai tamengnya

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang cerdas
cerdas dalam berpikir, berlogika dan berhati nurani

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menjaga kesuciannya
menjadikan mahkotanya sebagai sesuatu yang berharga dibandingkan dengan harta manapun

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang lemah
lemah lembut ketika menghadapi kerasnya hidup

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang kuat
kuat menahan peluh, kuat mengandung 9 bulan

sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menangis
menangis dalam doa untuk suaminya, anak-anaknya serta kedua ibu bapaknya

            Dalam merealisasikan semua perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman terutama akhwat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu proses dan kemauan yang teramat sangat sehingga bisa menjadi seorang yang benar-benar menjalankan Islam secara kaffah. Namun dengan kesadaran yang timbul dari diri masing-masing akan membuat kita berperilaku sebagaimana sikap orang-orang beriman yang sebenarnya. Semoga dengan memiliki niat baik untuk berubah menjadi lebih baik lagi, kita mendapat hidayah dan rahmat dari Allah SWT, dan termasuk kepada golongan hamba yang selalu diRidhoi dalam setiap jejak langkah kita. Aamiin. J

0 komentar:

Posting Komentar