SIKAP AKHWAT
DALAM ISLAM SECARA KAFFAH
Dalam Q.S Al-Baqarah: 208 Allah SWT berfirman yang
artinya :
“Hai orang-orang yang beriman masuklah
kamu kedalam Islam secara keseluruhan. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Ayat diatas adalah
perintah dari Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk memasuki agama
Islam secara Kaffah. Masuk kedalam Islam secara kaffah maknanya adalah
membenarkan Islam, baik dengan ucapan maupun amalan secara keseluruhan, baik
masalah-masalah aqidah Islam maupun hukum-hukum syariat.
Membahas Islam secara
kaffah sebenarnya sangat luas, namun dalam hal ini saya akan membahas tentang
bagaimana seharusnya sikap seorang akhwat dalam melaksanakan perintah Allah SWT
untuk menjalankan Islam secara kaffah.
Permasalahan yang
menyangkut kaum hawa saat ini tidak pernah surut dalam berbagai pembahasan,
mulai dari model pakaian,kontes kecantikan,pendidikan anak,kedudukan dan peran
mereka dalam keluarga dan masyarakat sampai bagaimana peran mereka dalam
pembinaan umat. Tak jarang timbul pertanyaan apakah kedudukan akhwat itu sama dengan
ikhwan? Apabila kita kembali kepada ajaran Islam secara kaffah, pertanyaan
diatas tidak terlalu sulit untuk dijawab. Islam sebagai agama yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad dengan serangkaian aturan yang mengatur
manusia dengan Khaliq-Nya,manusia dengan dirinya sendiri,dan mengatur manusia
dengan manusia yang lainnya.Syariat Islam diturunkan Sang Khaliq untuk mengatur
kehidupan dan memecahkan berbagai permasalahan hidup manusia disetiap waktu dan
tempat.
Penerapan Islam secara
kaffah adalah suatu kewajiban yang Allah SWT perintahkan kepada hamba-hambaNya
kaum mu’minin. Ini merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh
setiap individu mu’min,bahwa dia harus menerapkan Islam secara kaffah, siapapun
dia,dan apapun profesinya.
Dalam menjalankan Islam secara kaffah akhwat memiliki
kewajiban dan aturan khusus yang telah ditetapkan Allah SWT, yang membedakannya
dengan ikhwan. Seperti :
Larangan
bepergian jauh kecuali dengan mahromnya.
Wajib mengenakan
kerudung dan berjilbab ketika keluar rumah.
Harus ada izin
suami ketika akan keluar rumah.
Tugas pokoknya
sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.
Dalam
rumah tangga pun seorang akhwat bertanggung jawab terhadap suami dan
anak-anaknya. Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda dalam potongan hadist berikut
:
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهْىَ مَسْئُولَةٌ
Yang
artinya : “… seorang wanita (istri) itu
sebagai penanggungjawab atas rumah suaminya serta putra-putrinya dan sekaligus
dia (istri) tersebut akan dimintai pertanggungjawaban.”
Istri mempunyai kewajiban terkait dengan suami. Syari’at
telah menyebutkan, baik Al-Quran maupun As-Sunnah,berbagai kewajiban
tersebut,maka kaum wanita wajib mengetahuinya. Terkait urusan rumah tangga saja
masih banyak kaum wanita muslimah yang belum tahu dan mengerti tentang Islam
secara kaffah. Jangankan menyeluruh, terkait dengan dirumah tangga saja masih
banyak perkara yang belum dimengerti dan dipahami.
Oleh karena itu kita sebagai akhwat wajib mempelajari
lagi peran dan sikap kita sesuai dengan perintah Allah SWT dan sunah Rosululloh
SAW, agar bisa dikatakan sebagai seorang akhwat yang telah memasuki agama Islam
secara kaffah.
Mengutip sebuah kata-kata indah yang pernah saya baca....
sebaik-baiknya wanita adalah wanita tak pernah lupa akan
kodratnya
menjadi istri solehah dan ibu yang hebat untuk anak-anaknya
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menutup auratnya
menjadikan malu sebagai tamengnya
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang cerdas
cerdas dalam berpikir, berlogika dan berhati nurani
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menjaga kesuciannya
menjadikan mahkotanya sebagai sesuatu yang berharga dibandingkan dengan harta manapun
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang lemah
lemah lembut ketika menghadapi kerasnya hidup
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang kuat
kuat menahan peluh, kuat mengandung 9 bulan
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menangis
menangis dalam doa untuk suaminya, anak-anaknya serta kedua ibu bapaknya
menjadi istri solehah dan ibu yang hebat untuk anak-anaknya
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menutup auratnya
menjadikan malu sebagai tamengnya
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang cerdas
cerdas dalam berpikir, berlogika dan berhati nurani
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menjaga kesuciannya
menjadikan mahkotanya sebagai sesuatu yang berharga dibandingkan dengan harta manapun
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang lemah
lemah lembut ketika menghadapi kerasnya hidup
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang kuat
kuat menahan peluh, kuat mengandung 9 bulan
sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang menangis
menangis dalam doa untuk suaminya, anak-anaknya serta kedua ibu bapaknya
Dalam merealisasikan semua
perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman terutama akhwat memang tidak
semudah membalikkan telapak tangan, perlu proses dan kemauan yang teramat
sangat sehingga bisa menjadi seorang yang benar-benar menjalankan Islam secara
kaffah. Namun dengan kesadaran yang timbul dari diri masing-masing akan membuat
kita berperilaku sebagaimana sikap orang-orang beriman yang sebenarnya. Semoga
dengan memiliki niat baik untuk berubah menjadi lebih baik lagi, kita mendapat
hidayah dan rahmat dari Allah SWT, dan termasuk kepada golongan hamba yang
selalu diRidhoi dalam setiap jejak langkah kita. Aamiin. J
0 komentar:
Posting Komentar